Direktur RSUD Bandung Diperiksa terkait Kasus Korupsi di Pemkot Bandung

BANDUNG, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Direktur RSUD Bandung Kiwari Dr Yorisa Sativa dan tiga saksi lainnya. Mereka diperiksa terkait kasus korupsi di Pemkot Bandung. 

Pemeriksaan dilaksanakan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung pada Kamis (16/1/2025).

Baca Juga

KPK Periksa Hakim MK Ridwan Mansyur, Kasus Apa?

Tiga saksi lain yang diperiksa yakni, anggota DPRD Kota Bandung Iman Lesratriyono, Verifikator Keuangan Dinas Kominfo Kota Bandung Rini Januanti, dan Mochamad Edwin Khadafi, wiraswasta.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan, dugaan korupsi yang terjadi adalah penerimaan hadiah atau janji pengadaan maupun pekerjaan dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung tahun anggaran 2020-2023.

Baca Juga

KPK Panggil Maria Lestari dan Arif Wibowo terkait Kasus Sekjen PDIP Hasto

"Saksi semua hadir. Penyidik mendalami aliran dana suap ke oknum DPRD Bandung dan kepada oknum Pemkot Bandung," kata Juru Bicara KPK dalam siaran pers, Jumat (17/1/2025).

Diketahui, Kota Bandung mendapat sorotan setelah mantan wali kota dan mantan sekda ditahan KPK terkait kasus korupsi proyek Bandung Smart City. Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, menerima uang korupsi Rp1 miliar dan mendapatkan proyek di Pemkot Bandung.

"Terkait kebutuhan penyidikan, para tersangka ditahan tim penyidik untuk 20 hari pertama, terhitung mulai 26 September 2024 sampai dengan 15 Oktober 2024 di Rutan KPK," ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).

Asep menyatakan, kasus bermula pada 2022. Saat itu terjadi kesepakatan pemberian anggaran bagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk proyek Bandung Smart City.

Editor: Kastolani Marzuki