Pemkot Bandung Klaim Angka Pengangguran Terbuka Turun, Tersisa 8,83 Persen di 2023

BANDUNG, iNews.id - Angka pengangguran terbuka Kota Bandung diklaim menurun setiap tahun. Hal tersebut menunjukkan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menurunkan angka pengangguran semakin signifikan.
"Proses pemulihan pandemi Covid-19 di Kota Bandung telah menyisakan TPT (Tingkat pengangguran Terbuka) Kota Bandung tahun 2023 saat ini 8,83 persen," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di sela-sela Job Fair di Kiara Artha, Selasa (21/11/2023).
Job Fair kali ini merupakan yang kedua pada tahun 2023. Job fair dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada 21-22 November 2023. Job fair diikuti sebanyak 41 perusahaan dengan 4.200 lowongan.
Menurut Ema, hal itu sebagai upaya pemerintah juga perusahaan yang berkontribusi untuk menekan angka pengangguran.
"Ini pelaksanaan yang ke-2 dalam satu tahun. Ini berkat dukungan DPRD juga, apalagi waktu itu kita berupaya untuk memulihkan ekonomi untuk bangkit lagi pascapandemi," ujarnya.
Saat ini, lanjut Ema, terdapat 4.200 lowongan dari 41 perusaan yang ada di Kota Bandung.
Dia menerangkan bahwa tugas pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat mendapatkan pekerjaan, sehingga dibutuhkan terus kolaborasi dari berbagai perusahaan.
"Tugas pemerintah itu memfasilitasi, hari ini Alhamdulilah ada kolaborasi. Diharapkan tahun depan kalau bisa 3 sampai 4 kali. Selain itu, tidak hanya 41 perusahaan saja, karena ada potensi Bandung itu 3.000 perusahaan. Ini bertahap kita ajak supaya mereka ikut berkontribusi menghadirkan peluang kesempatan warga yang saat itu belum mendapatkan kerja," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Disnaker tersebut. Karena pemerintah memberikan ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.
"Terima kasih kepada Pemkot Bandung, telah memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk memberikan peluang kerja," ujarnya.
Dia mendorong agar ke depan untuk pelaksaan bisa dilakukan juga dengan unsur perguruan tinggi, sehingga lebih mengerucut pencari kerja.
"Kita terus dorong agar ada kolaborasi dengan pihak penyelenggara job fair ke depan. Seperti dengan perguruan tinggi yang bisa menyelenggarakan job fair," ujarnya.
Tedy berharap semakin banyak pelaksanaan job fair, maka semakin luas lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Editor: Asep Supiandi