Pemerintah Didorong Tambah Anggaran Pendidikan Islam di Indonesia
BANDUNG BARAT, iNews.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, pendidikan Islam merupakan pilar bagi kemajuan bangsa. Karena itu, kader Partai Golkar di DPR konsisten mendorong pemeritah menambah anggaran dan memberikan perhatian bagi kemajuan pendidikan Islam.
Pernyataan itu disampaikan Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, di hadapan para guru pendidikan agama Islam, pengawas madrasah, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan pada acara Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (1/10/2022).
“Kontribusi pendidikan Islam bagi kemajuan Indonesia sangat besar. Kenapa, karena 80 persen penduduk Indonesia beragama Islam. Kalau umat Islam maju, Insya Allah Indonesia juga maju,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini.
Kang Ace menyatakan, pendidikan Islam, seperti madrasah dan perguruan tinggi, saat ini sudah jauh lebih maju dan mampu bersaing pada level nasional bahkan internasional. Dia menyontohkan salah satu prestasi membanggakan diraih Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) yang dikelola Kementerian Agama (Kemenag).
“Ke depan perguruan tinggi Islam juga harus mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lain sehingga bisa semakin memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujar Kang Ace.
Pada 2022, tutur Kang Ace, Beasiswa Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah secara nasional itu sebanyak 650.000 orang. “Sayangnya Kementerian Agama hanya mendapat 56.000 mahasiswa. Sedangkan sisanya untuk Kemendikbudristek,” tuturnya.
Sedangkan untuk program PIP, kata Kang Ace, dari totalnya 20,2 juta siswa, untuk Kemenag hanya mendapatkan jatah 2,3 juta. Sedangkan Kemendikbudristek 17,93 juta. “Saya akan selalu memperjuangkan kesetaraan anggaran pendidikan,” ucap Kang Ace.
Pada kesempatan itu, Kang Ace menyampaikan perkembangan legislasi di DPR RI terkait isue madrasah yang akan dihapuskan dalam RUU Sisdiknas. “Saya sampaikan dalam kesempatan ini isue tersebut tidak benar. RUU tersebut tidak masuk dalam Prolegnas,” ujarnya.
"Saya orang yang dibesarkan di lingkungan madrasah dan pondok pesantren akan berdiri di garda terdepan melawan pihak-pihak yang ingin menghapuskan madrasah," tutur Kang Ace.
Editor: Agus Warsudi