Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung Didorong Optimalkan AI untuk Pengembangan Usaha
BANDUNG, iNews.id - Puluhan pelaku usaha di Kabupaten Bandung mengikuti pelatihan "Keyword Search With AI for MSMEs" di Rumah BUMN Telkom Soreang. Kegiatan itu bertujuan untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung dengan mengoptimalkan pemanfaatan Artificial intelligence (AI).
Fasilitator Rumah BUMN Telkom Soreang Helmi Febriansyah mengatakan, saat ini, Artificial intelligence (AI) mulai banyak digunakan untuk kepentingan bisnis.
Helmi berharap acara ini dapat mendorong wirausahawan milenial semakin bisa menggunakan teknologi AI sebagai salah satu alat mengembangkan usaha.
"Acara ini mengundang UMKM yang haus akan ilmu tentang digitalisasi. Dalam perkembangannya AI sudah menjadi kebutuhan pokok bagi wirausaha muda. AI bisa digunakan untuk mempermudah usaha wirausaha milenial melalui optimalisasi keyword," kata Fasilitator Rumah BUMN Telkom Soreang.
Helmi menyatakan, UMKM binaan Rumah BUMN Telkom Soreang berjumlah sekitar 2.978 dari Majalaya, Ciparay, Soreang, Banjaran, dan Baleendah, Kabupaten Bandung.
"Sekitar 70 persen bergerak di sektor makanan dan minuman, 20 persen di bidang fesyen, dan sisanya craft dan jasa," ujar Helmi.
Menurut Helmi, tidak ada syarat khusus menjadi mitra binaan Rumah BUMN Telkom Soreang. Sebab, Rumah BUMN Telkom Soreang akan menjalin sinergi dengan UMKM dan membantu dalam berbagai hal. Sebut saja pengurusan NIB, PIRT, desain, logo, pengemasan, sertifikasi halal, hingga pendanaan.
"Untuk pemasaran, kami juga mendorong lewat aplikasi PaDi UMKM, dengan membantu pemasaran lewat media sosial, dan pelatihan. Pemasaran yang dilakukan di marketplace ini business to business," tutur dia.
Sementara itu, Dinda Putra Gemilang, pengusaha kopi yang merupakan salah satu UMKM binaan Rumah BUMN Telkom Soreang mengatakan, AI merupakan teknologi penting bagi UMKM untuk mengeksplore produk supaya makin diterima masyarakat.
"Perilaku konsumen sekarang ingin semakin mudah, spesifik. Pengusaha harus mulai berpikir how to-nya, harus paham keyword di mesin pencarian, misalnya kerudung halal. Hal ini akan semakin memudahkan bila kita sudah bisa memanfaatkan AI," kata Dinda.
Selain itu, ujar Dinda, penggunaan AI juga bisa mengefisiensi biaya bagi pengusaha karena melakukan riset dan pengembangan produk dengan lebih mudah.
Saat ini, ujar Dinda, mulai banyak pelaku UMKM yang melek teknologi AI. Namun yang didorong dalam pelatihan ini adalah tentang tata cara atau how to, supaya lebih lebih memudahkan dalam penggunaan AI.
"Semua sektor usaha bisa menggunakan teknologi ini, misalnya dengan mencari perubahan perilaku orang dalam mencari barang kebutuhannya," ujar Dinda.
Editor: Agus Warsudi