get app
inews
Aa Text
Read Next : Jasad Terbungkus Bed Cover di Karawang Diduga Anak Pejabat Perum Peruri 

Jasad Terikat di Bayurkidul Karawang Korban Penculikan, Pelaku Minta Tebusan Rp400 juta

Kamis, 14 Januari 2021 - 16:30:00 WIB
Jasad Terikat di Bayurkidul Karawang Korban Penculikan, Pelaku Minta Tebusan Rp400 juta
Ayah korban dugaan penculikan dan pembunuhan tampak terpukul di rumah duka di Komplek Perum Peruri, Telukjambe Karawang. Foto: iNews.id/Nilakusuma

KARAWANG, iNews.id - Kasus dugaan pembunuhan Fathan Ardian Nurmiftah (19), yang jenazahnya ditemukan di dekat parit Desa Bayurkidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, mengungkap fakta baru, sebelumnya korban telah diculik. Penculiknya pun sempat meminta uang tebusan Rp400 juta jika ingin korban selamat. 

Namun pihak keluarga korban tidak menuruti permintaan tebusan tersebut, karena ingin melihat dan memastikan dulu kondisi korban.

"Penculik itu menghubungi saya melalui pesan WhatsApp anak saya dan meminta uang tebusan Rp400 juta. Saat itu saya masih belum percaya anak saya jadi korban penculikan. Namun penculik itu selalu menghubungi saya meminta uang tebusan sambil mengancam jika tidak dipenuhi anak saya akan dibunuh," kata ayak korban, Kadiman di rumah duka, Komplek Perum Peruri, Telukjambe, Karawang, Kamis (14/1/2021).

Setelah itu, dia bekonsultasi dengan pihak kepolisian dan diminta untuk tidak memenuhi permintaan uang itu melalui transfer, tapi harus bertemu langsung dengan penculik. Akan tetapi, penculiknya tidak mau diajak bertemu, malah setelah itu hilang komunikasi.

Menurut Kadiman, pihak keluarga masih belum percaya jika anaknya telah menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Saat penculik pertama kali menghubungi keluarga melalui handphone masih dianggap bercanda. 

"Anak saya terakhir meninggalkan rumah Minggu malam, pamit ingin ke rumah temannya di wilayah Perumnas. Setelah mendapat pesan WhatsApp dari penculik, Senin (11/1/21) pagi. Kami menyusul ke rumah temannya itu. Tapi menurut temannya itu, anaknya tidak ada. "Di situ saya mulai percaya jika anak saya jadi korban kejahatan," katanya dengan lirih.

Kadiman mengaku tidak mengetahui motif pembunuhan anaknya tersebut dan memastikan anaknya tidak memiliki musuh di antara temannya. Karena anaknya selalu dalam pengawasan ketat orang tua, terutama dalam pergaulan. 

"Dia tidak suka merokok apalagi minum-minuman keras. Hobinya olahraga dan pergaulannya terbatas dan diketahui orang tua," katanya.

Hanya saja, anaknnya pernah melapokan jika dirinya memiliki teman baru yang dikenalnya di warung angkringan di wilayah Johar, Karawang Timur. Namun Kadiman mengaku hanya memberi nasehat agar anaknya berhati-hati dalam bergaul dan mencari teman. Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini tidak boleh banyak bertemu teman. 

"Tapi saya belum tahu atau mengaitkan semua itu dengan peristiwa yang dialami anak saya. Saya serahkan semuanya kepada pihak kepolisian

Menurut Kadiman, dia berharap polisi mengusut tuntas kematian anaknya dan berharap pembunuh anaknya itu dihukum setimpal sesuai aturan yang berlaku di Indonesia. 

"Cobaan ini sangat berat bagi keluarga. Namun saya yakin, ini semua kehendak Allah. Tapi pelakunya tidak bisa dibiarkan begitu saja," katanya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut