Pascademonstrasi Ricuh, Aktivitas di Ponpes Al Zaytun Indramayu Normal, Wartawan Dilarang Masuk
INDRAMAYU, iNews.id - Pascademonstrasi ricuh, aktivitas di Ponpes Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu kembali normal. Namun, kawat berduri masih terpasang di depan ponpes terbesar se-Asia Tenggara tersebut, Jumat (7/7/2023).
Kawat berduri itu dipasang sejak dua pekan lalu dan belum dipindahkan pascaunjuk rasa ribuan anggota Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Suasana di depan gerbang Ponpes Al Zaytun berlangsung seperti biasa. Sejumlah warga datang ke ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu. Mereka harus melalui prosedur pemeriksaan penjaga ponpes
Sejumlah awak media yang hendak meliput suasana Ponpes Al Zaytun hanya bisa mengambil gambar dari depan gerbang dan tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam.
Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa Alinsia Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (Asrii), Kamis (6/7/2023) diwarnai kericuhan hingga membuat sejumlah polwan terluka.
Kericuhan terjadi saat sekelompok pengunjuk rasa dari seribuan massa Asrii hendak menerobos gerbang Ponpes Al Zaytun. Namun petugas kepolisian dari Polres Indramayu menghalau mereka. Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi pun tak terhindarkan.
Masa tetap memaksa untuk bergerak untuk unjuk rasa di depan pintu gerbang Al Zaytun guna menyampaikan aspirasinya. Saat merangsek masuk itulah terjadi aksi saling dorong. Petugas kepolisian langsung mengambil tindakan tegas dengan mengamankan beberapa peserta aksi unjuk rasa.
Dalam aksi itu, pengunjuk rasa mendesak tujuh tuntutan, di antaranya adili Panji Gumilang hingga usut dugaan pencucian uang dan penyerobotan lahan. Selain itu juga massa menilai Ponpes Al Zaytun banyak menyimpang, terlebih pernyataan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang yang dinilai kontroversi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Kemenang mengambil alih pengelolaan dan pembinaan Ponpes Al Zaytun. Pemerintah tidak membubarkan Al Zatyun.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengungkap beberapa alternatif terkait penyelesaian Polemik Al Zaytun.
Selain itu, kata Ridwan Kamil, Polri sedang menyelidiki lahan milik Panji Gumilang yang diduga ilegal. "Pembinaan yang dimaksud Wapres Ma'ruf Amin, yaitu, Ponpes Al-Zaytun nanti bakal diambil alih oleh Kemenag. Tapi itu butuh waktu," kata Gubernur Jabar.
Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jabar menargetkan proses pengambilalihan Ponpes Al Zaytun bisa selesai setelah penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Al-Zaytun selesai. "Karena, pemerintah perlu melakukan berbagai langkah seperti mencari tenaga pengajar untuk membina santri-santri Al-Zaytun," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Editor: Agus Warsudi