Partisipasi Pemilih Pemilu di Pelosok KBB Rendah, Ini Penyebabnya
BANDUNG BARAT, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan partisipasi pemilih di daerah pemilihan 5 (Dapil 5) meliputi Kecamatan Gununghalu, Sindangkerta, Cipongkor, dan Rongga, masih rendah. Hal tersebut berkaca dari Pemilu tahun 2019 lalu.
Di mana ketika itu, partisipasi memilih di wilayah selatan yang hanya mencapai 70-72 persen. Hal tersebut diduga karena tingkat kesadaran politik serta akibat kesibukan masyarakat yang mayoritas petani.
"Jujur saja, partisipasi pemilu di wilayah selatan masih rendah. Mungkin terkendala aktivitas masyarakat. Ini memang jadi PR kita tahun ini," kata Ketua KPU Bandung KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman saat dihubungi, Kamis (9/11/2023).
Dengan kondisi tersebut, KPU akan terus bekerja keras meningkatkan sosialisasi dan beragam inovasi agar terjadi pemerataan partisipasi pemilih. Jika ada Pemilu 2019, angka partisipasi masyarakat KBB berada di 86 persen, tahun 2024 pihaknya menargetkan angka partisipasi masyarakat mencapai 90 persen.
"Kitapun terus menggenjot, melalui sosialisasi ini agar angka itu meningkat. Minimal kita targetkan 90 persen," ucap dia.
Dia optimistis partisipasi masyarakat bisa meningkat jika melihat hasil partisipasi Pemilu 2019 di beberapa kecamatan sudah cukup tinggi yakni antara 90-91 persen.
"Kita juga sudah melakukan sosialisasi ke beberapa kampus. Kemudian ke beberapa pesantren juga. Skema yang kita buat sekaligus mensosialisasikan DPTB," ujar Rifqi.
Jumlah pemilih di KBB untuk Pemilu 2024 yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 1.317.866 orang. Rifqi mengatakan, pihaknya akan menyasar semua kategori pemilih. Khususnya milenial dan Gen Z atau para pemilih pemula.
Apalagi milenial dan Gen Z masuk ke dalam kelompok pemilih yang mendominasi
Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih yang masuk kategori Gen Z yang merupakan warga kelahiran 1997-2012 mencapai 317.091 orang.
Editor: Asep Supiandi