get app
inews
Aa Text
Read Next : Ternyata Ini Penyebab Demam dan Lumpuh Massal Warga di Purwakarta

Pandemi Covid, DPRD Purwakarta Ingatkan Pemkab Waspadai Penyakit Lain

Jumat, 15 Januari 2021 - 14:30:00 WIB
Pandemi Covid, DPRD Purwakarta Ingatkan Pemkab Waspadai Penyakit Lain
Wakil Ketua DPRD Purwakarta, Neng Supartini, mengingatkan pemerintah untuk lebih memperhatikan penyakit lain selain Covid-19. Foto: DPRD Purwakarta

PURWAKARTA, iNews.id - Pimpinan DPRD Kabupaten Purwakarta menyoroti penanganan kesehatan masyarakat di Kabupaten Purwakarta. Mereka mengingatkan Pemkab Purwakarta untuk memperhatikan kesehatan masyarakat selain Covid-19.

Beberapa persoalan kesehatan, seperti demam berdarah dengue (DBD), chikungunya dan TBC akan jadi masalah besar kalau tidak ditanggulangi sejak awal. Terlebih saat musim hujan perlu kewaspadaan semua pihak agar masalah kesehatan tersebut tidak menambah beban ketika sedang serius menangani pandemi Covid-19.

"Penyakit DBD, chikungunya atau TBC tidak bisa dianggap enteng. Penanganan Covid-19 sangat penting tapi jangan melupakan penyakit lain yang sering terjadi saat musim hujan," kata Wakil Ketua DPRD Purwakarta, Neng Supartini, Jumat (15/1/2021).

Kasus chikungunya di Kecamatan Darangdan, kata dia, seharusnya tidak terjadi jika ada deteksi dini dari instansi terkait. Ke depan, dia berharap, terjadi penguatan komunikasi dan informasi dari mulai struktur pemerintahan terbawah dari mulai RT, RW, kepala desa dan puskesmas. Setiap muncul kasus kesehatan di masyarakat bisa terinformasikan dengan cepat dan segera ditangani.

"Ditambah fasilitas kesehatan seperti puskesmas harus lebih dimaksimalkan. Karena Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19. Jangan sampai warga di Darangdan malah berobat ke klinik atau dokter yang ada di Cikalong Wetan, Bandung Barat," ujar dia.

Sementara itu, melalui rilis Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Purwakarta, Kepala Puskesmas Darangdan Purwakarta, Marno, membantah kabar yang menyebutkan puluhan warga mengalami kelumpuhan. Menurut Marno kabar tersebut berhembus terlalu dibesar-besarkan.

Dia mengatakan, yang benar adalah sejumlah warga di Darangdan hanya mengalami gelaja nyeri sendi yang disertai dengan gejala panas dingin alias meriang. Dari penanganan yang dilakukan, sejumlah warga tersebut sudah sembuh.

Dia juga menjelaskan, Puskesmas Darangdan dan pihak desa sudah mengetahui dan mengambil tindakan cepat atas fenomena tersebut sejak Desember 2020 lalu.

Berdasarkan pengecekan di lapangan dan di laboratorium sejumlah warga yang nyeri sendi dan meriang tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk penyebab Chikungunya. Penyakit itu adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

"Jadi bukan kelumpuhan, tapi nyeri sendi dan sudah ditangani dengan cepat. Sejumlah pasien bahkan sudah sembuh," ujar Marno, kepada awak media, Jumat (15/1/2021).

Untuk menghentikan serangan nyamuk penyebab cikungunya, Marno mengungkapkan Puskesmas Darangdan dibantu pihak desa sudah melakukan Fogging.

Fogging dilakukan di sejumlah titik yang dilaporkan terdapat kasus Cikungunya dan di wilayah lainnya yang potensial. Fogging merupakan tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut