Pacu Literasi Anak, Migo dan Disdik Kota Cirebon Manfaatkan Kearifan Lokal

CIREBON, iNews.id - Keterampilan literasi, seperti membaca, bercerita, dan menulis, penting dimiliki setiap anak. Kemampuan literasi dapat membantu meningkatkan prestasi anak dalam mencapai kesuksesan.
Survei Programme for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkapkan, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan minat membaca paling rendah. Karena itu, dibutuhkan sebuah upaya kreatif dan adaptif untuk meningkatkan kegemaran membaca. Salah satu caranya dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Untuk mendukung bertumbuhnya keterampilan literasi, kecintaan terhadap budaya lokal, dan mewujudkan kontribusi terhadap dunia pendidikan, Migo Indonesia bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyelenggarakan lokakarya untuk tenaga pengajar sekolah dasar dengan topik “Membangun Budaya Literasi Melalui Kearifan Lokal di Cirebon” pada Minggu 5 Desember 2021.
Penetapan kurikulum muatan lokal (Mulok) pendidikan telah menjadi arahan pemerintah provinsi sejak 2013. Mulok diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta melestarikan dan mengembangkan keunggulan, juga kearifan daerah yang berguna untuk menunjang pembangunan nasional.
Di bawah arahan Dinas Pendidikan Kota Cirebon, sekolah-sekolah telah mengimplementasikan kurikulum Mulok, seperti pembinaan dan pengembangan sastra dan bahasa, serta pembangunan kepedulian budaya.
“Inovasi dan terobosan pengajaran baru dalam meningkatkan literasi anak sangat diperlukan untuk melahirkan sumber daya yang maju di masa depan. Maka dari itu, kami bersama Migo ingin mendorong para tenaga pengajar untuk menanamkan kebiasaan membaca anak sedini mungkin melalui kearifan lokal kota Cirebon,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Irawan Wahyono.
Melalui inovasi pengajaran ini, pihaknya berharap anak tetap semangat dan terdorong untuk membaca, sekaligus dapat mencintai budaya lokal mereka. Ini, imbuhnya, merupakan langkah awal untuk memajukan pendidikan di kota Cirebon.
Dede Awaludin, dosen pendidikan dasar, mengatakan, kebiasaan membaca yang harus dilakukan secara rutin, sebaiknya diimbangi dengan penyampaian kreatif dari tenaga pendidik.
Dengan mengemas kebiasaan melalui cerita rakyat, dongeng, dan pelajaran bahasa daerah, anak didik dapat lebih mengembangkan kemampuan literasi mereka, sekaligus membentuk pemahaman dan kecintaan terhadap keunggulan dan kearifan Kota Cirebon.
“Tenaga pengajar juga dapat mengaitkan kebiasaan literasi dengan bermain yang berangkat dari hobi dan minat anak. Lebih dari itu, lingkungan sekolah juga harus mendukung upaya literasi tersebut, seperti pemberdayaan mading, ajak membaca buku non-pelajaran sebelum kelas dimulai, memasang poster di sekolah, membuat papan karya literasi, mengadakan lomba literasi, dan mengaktifkan perpustakaan,” kata Dede Awaludin.
Selain itu, membangun budaya membaca merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir risiko learning loss pada peserta didik yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Kegemaran membaca yang dikembangkan sejak usia sekolah dasar akan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan minat belajar, penambahan wawasan, dan peningkatan kemampuan berpikir kritis.
Guna membantu memaksimalkan keterampilan literasi anak didik, Migo – jaringan offline yang mendistribusikan konten digital, termasuk konten pendidikan – menyediakan sebuah konten belajar membaca untuk anak, seperti konten seri Ayo Belajar Membaca Bersama Diva dari mitra Migo, Kastari Animation.
Seri ini dikemas dalam bentuk animasi menarik yang akan membuat belajar membaca menjadi menyenangkan dan bisa dilakukan sambil bermain.
Dede menekankan, platform seperti Migo penting sekali dimanfaatkan oleh para tenaga pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan kreatif untuk membantu peserta didik meningkatkan kemampuan belajar anak di masa pembelajaran campuran.
"Selain variasi konten pendidikannya, guru juga dapat menjaga fokus murid ketika belajar agar terhindar dari distraksi digital,” ujar Dede.
Sementara itu, Direktur Utama Migo Indonesia Dan Connor mengatakan, Migo terus berupaya membantu pembangunan pendidikan bangsa melalui konten edukasi tanpa iklan yang dapat diunduh ke ponsel pribadi konsumen melalui jaringan Warung Migo. Di Kota Cirebon sendiri telah tersebar lebih dari 100 jaringan Warung Migo.
“Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Cirebon merupakan upaya konkret Migo dalam mendukung salah satu program prioritas Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengenai Pemajuan Kebudayaan dan Bahasa. Diharapkan lokakarya ini dapat menginspirasi tenaga pendidik untuk menanamkan rasa cinta anak terhadap budaya lokal,” ungkap Direktur Utama Migo Indonesia Dan Connor.
Dan Connor menyatakan, Migo yakin lokakarya ini dapat menjadi sarana berbagi cara baru pembelajaran inovatif dan kreatif dengan tujuan membangun keterampilan literasi siswa dan siswi sekolah dasar di Kota Cirebon.
Editor: Agus Warsudi