get app
inews
Aa Text
Read Next : RSUD Cikalongwetan KBB Khusus untuk Covid-19, Pasien Umum Dialihkan ke Cililin dan Lembang

Oksigen Langka, 100 Tempat Tidur Tambahan di RSUD Cikalong Wetan Belum Bisa Dipakai

Senin, 05 Juli 2021 - 11:41:00 WIB
Oksigen Langka, 100 Tempat Tidur Tambahan di RSUD Cikalong Wetan Belum Bisa Dipakai
Tempat tidur tambahan untuk pasien Covid-19 di RSUD Cikalongwetan belum bisa digunakan karena suplai oksigen medis kurang. (Foto: iNews/Yuwono Wahyu)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 100 tempat tidur tambahan untuk pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), belum bisa dipakai. Penyebabnya, rumah sakit kekurangan suplai oksigen medis untuk membantu pernapasan para pasien.

Pelaksana tugas (plt) Direktur RSUD Cikalongwetan dokter Yulius Stepanus mengatakan, saat ini, jumlah tempat tidur khusus pasien Covid-19 di RSUD Cikalongwetan sebanyak 38 unit. 

"Karena Dinas Kesehatan KBB menunjuk RSUD Cikalongwetan sebagai rumah sakit rujukan khusus Covid-19, kami menambah menjadi 100 tempat tidur," kata Plt Direktur RSUD Cikalongwetan, Senin (5/7/2021).

Untuk itu, ujar dokter Yulis Stepanus, proses penyediaan 100 tempat tidur sudah berjalan. RSUD Cikalongwetan melakukan rehab ruangan dan membuat alur pelayanan Covid-19 agar lebih aman baik bagi tenaga medis maupun pasien lain. 

"Sebenarnya sudah berjalan. Tempat tidur sudah disiapkan. Namun karena suplai oksigen berkurang, RSUD Cikalongwetan belum berani untuk membuka 100 tempat tidur itu. Kalau dari sarana prasana dan SDM kami sudah mumpuni," ujar dr Yulius.

Plt Direktur RSUD Cikalongwetan menuturkan, manajemen akan memastikan dulu suplai oksigen ke RSUD Cikalongwetan ini berjalan lancar. Setelah aman, baru membuka 100 tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. "Suplai oksigen medis berkuran ini memang dari pusatnya (pabrik) ya," tutur Plt Direktur RSUD Cikalongwetan.

Diberitakan sebelumnya, KBB berstatus zona merah lantaran angka kasus penularan Covid-19 kembali meningkat. Tak hanya warga biasa, virus Corona juga menyerang puluhan tenaga kesehatan (nakes) di KBB. 

Akibat jumlah orang terpapar Covid-19 melonjak, rumah sakit rujukan bagi pasien Corona pun kewalahan. Tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 seluruh rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat (KBB), penuh. 

Untuk menangani pasien covid-19 yang terus berdatangan, Dinkes KBB memutuskan menutup layanan instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Cikalongwetan dari pasien non-Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KBB dr Eisenhower Sitanggang mengatakan, kondisi BOR tiga rumah sakit di KBB, yakni RSUD Cikalongwetan, RSUD Lembang, dan RSUD Cililin, rata-rata 90-95 persen. Dari tiga rumah sakit itu, RSUD Cikalong Wetan ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

Sedangkan pasien umum atau non-Covid, dirujuk ke RSUD Cililin dan Lembang. Dinkes KBB mengonversi ruang perawatan di RSUD cikalongwetan dari non-Covid-19 menjadi khusus pasien Covid-19.

Begitu juga layanan IGD di RSUD Cikalongwetan hanya khusus untuk pasien terpapar virus Corona. "Kami mengkhususkan RSUD Cikalongwetan menjadi rumah sakit penanganan pasien Covid-19. Saat ini sudah tidak lagi menerima rujukan pasien non-Covid atau umum/sementara pasien umum akan dialihkan ke rumah sakit lainnya di antaranya RSUD Cililin dan Lembang," Kepala Dinkes KBB, Sabtu (26/6/2021).

Untuk mengatasi kekurangan tempat tidur di RSUD Cikalongwetan, ujar dr Eisenhower, Dinkes KBB akan menambah 100 bed baru bagi pasien covid 19 yang sebelumnya tidak mendapatkan ruangan. 

"Sementara itu pasien dari rumah sakit lain mulai segera diredistribusi ke RSUD Cikalongwetan. Sedangkan pasien umum non-Covid juga dipindahkan ke rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan bpjs," ujar dr Eisenhower.

Kadinkes KBB menuturkan, secara keseluruhan BOR seluruh rumah sakit di KBB telah mencapai 96 persen atau nyaris terisi penuh. Dengan penambahan 100 bed, diharapkan dapat menurunkan BOR. 

"Terkait pasokan oksigen di RSUD Cikalongwetan dan Lembang, cukup memadai. Apalagi rumah sakit ini sudah memiliki mesin pengolah oksigen sendiri, mengambil udara dari luar diolah dan diisi ke tabung-tabung oksigen seingga tidak masalah," tutur Kadinkes KBB.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut