Netizen Ramai-ramai Minta Pemerkosa dan Penjual Remaja di Michat Dikebiri

BANDUNG, iNews.id - Netizen ramai-ramai menghujat pelaku pemerkosa dan penjual seorang remaja pada aplikasi Michat di Bandung. Kemarahan netizen tersebut semakin menjadi-jadi menyusul banyak postingan kabar penangkapan pelaku di media sosial (medsos).

Bagaimana netizen sangat meradang begitu mengetahui kondisi korban mendapat perlakuan tidak manusiawi. Dalam postingan di sejumlah akun Instagram dibeberkan secara gamblang korban diperlakukan. Korban diduga tidak hanya diperkosa, melainkan juga dianiaya serta dijual sebagai pekerja seks komersial (PSK) di aplikasi Michat.

Jalan Rusak akibat Lalu Lalang Dump Truck, Warga Segel Tambang Gunung Sangar KBB

Sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudy Trihandoyo mengatakan, dua terduga pelaku sudah ditangkap. Saat ini, kasus dalam penyidikan Satreskrim Polrestabes Bandung.

"Iya (dua pelaku) sudah kami tahan, sudah kami lakukan pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021)

Jadi Muncikari Prostitusi Online, Janda di Purwakarta Ditangkap Polisi

Kronologis kejadian, ujar AKBP Rudy Trihandoyo, pelaku dengan korban berkenalan lewat aplikasi Michat. "Nanti saya cek lagi (kronologi lengkapnya)," ujar AKBP Rudy Trihandoyo.

Dalam sejumlah video yang direpost sejumlah akun Instagram, tampak ayah korban begitu emosional dan histeris. Tak terima dengan perlakuan para tersangka kepada anaknya. Dalam video tersebut, ayah korban tampak dipegang sejumlah warga lainnya.

Mengeluh Bau Tak Sedap, Ratusan Emak-Emak di Purwakarta Blokir Pintu Gerbang Pabrik

Netizen yang melihat tayangan itu pun banyak yang mendesak kepolisian agar menindak tegas para pelaku. Tidak sedikit dari netizen yang meminta pelaku dikebiri, bahkan dihukum mati.

"Nyesek bgt baca kyk gini, ya Allah kuatkanlah ortu dan anak ini, lapangkan dada mrk menerima ujian ini, dan berikanlah balasan setimpal pada semua pelaku. Engkau Yang Maha Adil," tulis albeefoodsindonesia.

"Astagfirulloh wajib hukum mati," timpal rudi.58.

"Kebiri heula sa acan d bui tuman," tulis anto_toc006.

Editor: Asep Supiandi