Muswil MDI Jabar di Sukabumi Meriah, Kang Ace: Ulama dan Ponpes Pilar Utama Partai Golkar
Agama, tutur Kang Ace, bukan saja inspirasi dalam politik, tapi juga harus sebagai aspirasi. Dia menyontohkan kalau agama sekadar inspirasi, tidak akan ada Undang-undang (UU) Perbankan Syariah, UU Haji, UU Zakat, UU Wakaf, kiai menjadi wapres dan lain-lain. “Saya yang lahir dari keluarga pesantren, pernah mengenyam pendidikan pesantren, tidak ingin santri dan ulama terpinggirkan,” kata Kang Ace.
Dalam kesempatan itu juga juga Kang Ace sempat menyinggung perlunya mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Presiden 2024 mendatang. Sosok Airlangga itu sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan bangsa ini.
Dalam bahasa agama sebagai bas'atan fil 'ilmi wal-jism, yakni, berpengetahuan luas dan perkasa membawa bangsa ini pulih dari ancaman dan tekanan krisis global. “Melalui MDI sampaikan kepada para ulama santri dan umat bahwa Airlangga adalah sosok yang dibutuhkan bangsa ini," tuturnya.
Rekatkan Umat lewat Dakwah Moderat
Ketua Umum MDI Jabar KH M Chaerul Anam MZD mengatakan, Jawa Barat merupakan penyelenggara pertama Muswil MDI. Dia optimistis kehadiran MDI di Jawa Barat akan semakin menambah kekuatan Partai Golkar menuju kemenangan pada Pemilu 2024.
“Sejak berdiri, MDI dinaungi para kiai dan ulama besar sebagai sarana melawan politik identitas yang senantiasa merusak kebersamaan dan keutuhan bangsa. Sebab itu kader MDI harus bisa menjadi perekat dengan pendekatan dakwah yang moderat,” kata Anam yang juga mantan Ketua PCNU Kabupaten Cianjur itu.
Editor: Agus Warsudi