Misteri Pembunuhan Siswi SMK Baranangsiang Bogor, Orang Tua Menduga Kasus Dipetieskan

BANDUNG, iNews.id - Kasus pembunuhan terhadap Andriana Yubelia Noven Cahya (17), siswi kelas III SMK Baranangsiang, Kota Bogor, telah berlalu selama tiga tahun dan masih diselimut misteri. Sampai saat ini beluma ada perkembangan berarti dari penyelidikan atas kasus yang terjadi pada Selasa 8 Januari 2019 silam itu.
MNC Portal Indonesia (MNI) menemui Yohanes Bosco Wijanarko, ayah korban di kediamannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/12/2021). Yohanes Bosco Wijanarko kembali menceritakan dari awal kasus itu terjadi sampai penyelidikan sampai saat ini.
Kepada MNI, Yohanes Bosco Wijanarko mengungkap semua gelisah dan harapannya terkait kasus pembunuhan terhadap putri tercintanya, Noven.
"Agama saya Katolik mas. Tapi jangan karena agama saya Katolik, terus (kasus pembunuhan Noven) ditutup-tutupin. Ini bukan masalah agama. Ini personal. Gak terkait dengan agama. Jadi ada hal-hal seperti ini, saya bingung," kata Yohanes.
Pernyataan Yohanes itu terkait ungkapan seorang polisi di Polsek Bogor Timur pada 2019 silam, yang mengaku sebagai utusan tokoh agama tertentu.
"Ini ada apa? Ternyata pas ke sini-ke sini saya rasakan, mungkin benar juga. Sepertinya benar juga ada yang menginstruksikan agar kasus ini diredam, ditutup," ujar Yohanes.
Yohanes sangat berharap kepolisian untuk tegas dalam mengungkap kasus pembunuhan terhadap Andrian Yubelia Noven Cahya. "Saya merasa, kok kasus anak saya ini dipetieskan mas," tuturnya.
"Seolah-olah, kok gak ada sedikit pun hati nurani kemanusiaannya yang sebenarnya dari kepolisian. Polisi kan harus melayani, mengayomi, dan melindungi msayarakat. Saya gak merasakan itu semua. Justru saya merasakan bahwa kami yang tertindas, yang mengalami musibah, malah makin ditekan," ucap Yohanes.
"Seolah kami tidak dipedulikan. Kami harus bagimana lagi mencari hukum yang berkeadilan. Kemana lagi? Kami mencari kepada polisi, tapi polisi kok seperti ini?" ujarnya.
Yohanes mengatakan, dari awal proses penyelidikan dan penyidikan, sampai setahun, dua tahun, sampai tiga tahun ini, tidak transparan. Dia sedih mendengar apa yang disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya.
"Semua kita (polisi) lakukan dengan humanis, dengan Presisi, transparan, dan berkeadilan. Tapi saya tidak merasakans emua itu. Mungkin Pak Listyo Sigit lebih memperhatikan rakyatnya, masyarakatnya. Tapi kita gak tau, di bawah banyak yang gak peduli dengan hal ini. Jadi saya sangat-sangat ingin bukti bahwa polisi tegas dalam mengungkap kasus ini," tutur Yohanes.
Diketahui, korban Noven ditemukan bersimbah darah di jembatan penyeberangan di dekat Terminal Baranangsiang pada Selasa 8 Januari 2019 sore. Saat itu, korban dalam perjalanan pulang ke tempat kos di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor.
Siswi kelas III jurusan Desain Busana SMK Baranangsiang itu meninggal akibat tikaman senjata tajam di dada dan punggung yang dilakukan pria tak dikenal. Saat ditemukan, pisau masih menancap sedalam 22 sentimeter (cm) di dada korban. Aksi keji pelaku terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Editor: Agus Warsudi