Misteri Candi Peninggalan Mataram Kuno Berdampingan dengan Makam Islam di Garut

GARUT, iNews.id - Salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era Dinasti Sanjaya adalah Candi Cangkuang. Tepat di samping candi itu terdapat makam Embah Dalem Arief Muhammad, salah seorang pemuka agama Islam.
Candi Cangkuang berada di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Letaknya dikelilingi empat gunung besar yakni Gunung Haruman, Gunung Kaledong, Gunung Mandalawangi, dan Gunung Guntur.
Nama Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi berdiri. Cangkuang berasal dari nama tanaman sejenis pandan (pandanus furcatus).
Mengutip "Babad Tanah Jawi" yang ditulis Soedjipto Abimanyu, nama Cangkuang diambil dari daun Cangkuang dapat dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar, atau pembungkus.
Lokasi candi berada di tengah pulau kecil di tengah Danau Cangkuang. Candi ini merupakan merupakan candi pertama yang ditemukan di Tatar Sunda. Tak hanya candi ini merupakan satu-satunya candi Hindu yang ada di Tatar Sunda.
Tetapi yang mengherankan di samping candi itu terdapat makam Islam yang hanya berjarak tiga meter. Makam kuno ini merupakan makam Embah Dalem Arief Muhammad, pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Di candi ini juga terdapat sebuah arca dengan tahun 1800-an. Arca ini berada pada posisi sedang bersila di atas padmasana ganda.
Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri, terdapat kepala sapi (nandi) yang telinganya mengarah ke depan.
Adanya kepala nandi, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada, dan penghias telinga.
Editor: Reza Yunanto