Miris, Jembatan Roboh, Anak SD di Subang Tantang Maut Seberangi Sungai Pakai Rakit
SUBANG, iNews.id - Miris, anak sekolah dasar (SD) di Desa Tanjungsari Timur, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat terpaksa menantang maut menyeberangi Sungai Tarum Timur menggunakan rakit untuk pergi sekolah. Hal itu dilakukan lantaran jembatan gantung yang biasa digunakan roboh diterjang banjir pada 2020 lalu.
Jembatan gantung merupakan akses utama penghubung Dusun Krajan 2 dengan Kampung Empangsari, Desa Tanjungsari Timur. Anak-anak sekolah di desa ini memilih menyeberang Sungai Tarum Timur menggunakan rakit karena lebih dekat ke sekolah. Jika menggunakan jalur alternatif, mereka harus memutar dan lebih jauh.
Kepala Desa (Kades) Tanjungsari Timur Ahmad mengatakan, ketika sungai meluap, aparat desa melarang anak-anak menyeberang Sungai Tarum Timur menggunakan rakit, sebab sangat berbahaya. "Lebih baik menggunakan jalan yang lebih jauh daripada berisiko terhadap keselamatan," kata Kades Tanjungsari Timur.
Ahmad menyatakan, untuk memperbaiki jembatan yang hanyut terseret arus banjir pada musim hujan tahun 2020 lalu itu, Pemkab Subang hanya memberikan bantuan sebesar Rp300 juta. Sedangkan biaya perbaikan lebih besar dari anggaran yang diberikan pemkab.
"Akhirnya kepala desa dan masyarakat membangun kembali jembatan tersebut secara gotong royong dan memenuhi kekurangan dana secara swadaya," ujar Ahmad.
Yang sangat disayangkan, di saat bencana alam mengancam dan banyak warga terdampak, seperti yang dialami warga Desa Tanjungsari Timur, Pemkab Subang justru membeli puluhan mobil dinas untuk para kepala desa. Pengadaan mobil dinas itu menghabiskan anggaran Rp10 miliar.
Editor: Agus Warsudi