get app
inews
Aa Text
Read Next : 78 Rumah Rusak akibat Banjir Terjang 2 Kampung di Sukabumi, 364 Jiwa Terdampak

Mensos Risma Kunjungi Lokasi Banjir di Kota Sukabumi, Serahkan Bantuan Rp460,6 Juta

Jumat, 18 Februari 2022 - 22:57:00 WIB
Mensos Risma Kunjungi Lokasi Banjir di Kota Sukabumi, Serahkan Bantuan Rp460,6 Juta
Mensos Tri Rismaharini menyerahkan bantuan senilai Rp460,6 juta untuk menanggulangi dampak bencana banjir di Kota Sukabumi. (FOTO: DHARMAWAN HADI)

SUKABUMI, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi lokasi korban bencana banjir di Kampung Sudajaya dan Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jumat (18/2/2022) sekira pukul 19.50 WIB malam. Di lokasi bencana, Risma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal.

Risma beserta rombongan yang didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin, meninjau lokasi kejadian bencana banjir akibat luapan air Sungai Cisuda itu. 

Di lokasi kejadian, Risma menerima penjelasan dari Wali Kota Sukabumi dan Kapolres Sukabumi Kota mengenai bencana tersebut dan penanganannya.

Setelah itu, Risma menyerahkan santunan kepada Tatang Sopian, ahli waris korban meninggal akibat bencana banir berupa uang tunai Rp15 juta dan paket sembako Kemensos. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan bantuan logistik tanggap darurat senilai Rp460,6 juta kepada Ketua RW setempat.

Mensos Risma mengatakan, perlu kerja sama masyarakat untuk mengantisipasi timbulnya korban saat bencana terjadi. Korban meninggal dalam bencana di Kota Sukabumi tersebut terjadi karena korban sedang sakit sehingga tak terselamatkan. 

"Kita harus bersama-sama masyarakat untuk bagaimana mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini. Karena sering kali kita tidak tanggap," kata Risma.

Perlu ada upaya agar saat terjadi bencana di suatu wilayah, ujar Risma, evakuasi pertama adalah warga yang tergolong kelompok rentan, yakni, lanjut usia (lansia), disabilitas, anak-anak, kaum perempuan, dan orang sakit. 

"Ini kan kejadiannya yang bersangkutan (korban meninggal) sakit. Seingat saya sudah buat edaran. Jadi diberikan tanda di masing-masing rumah yang sakit, disabilitas, atau lansia. Karena memang kalau (tidak) ada (tanda) itu, mereka terlupakan yang kelompok rentan ini. Itu memang tidak hanya di Sukabumi, semua (daerah) harus diperhatikan," ujarnya.

Risma menyontohkan tragedi erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu. Saat itu ada seorang perempuan yang ingin menyalamatkan ibunya. Tapi karena sang ibu sedang sakit dan sulit dievakuasi, sang anak perempuan tersebut memilih setia bersama ibunya.

Akibatnya tragis, keduanya tewas terkena semburan awan panas Semeru. "Kita semua pasti tidak ingin ada keluarga kita tertinggal. Tapi kalau kita bersama-sama, saya yakin kita bisa lakukan, semua saling peduli," tutur Mensos.

Berangkat dari kejadian banjir di Kota Sukabumi, kata Risma, perlu kesiapsiagaan di masing-masing daerah. Apalagi di Jawa Barat, beberapa daerah terkenal banyak perbukitan, dataran tinggi dan lereng. 

Sehingga ketika terjadi hujan deras yang berpotensi bencana banjir dan longsor, tindakan evakuasi dapat dijalankan dengan benar.

"Ketika curah hujan tinggi, kita harus siap evakuasi warga ke tempat tinggi, ke tempat aman. Misalnya, harus ada tenda yang ada fasilitas tempat tidur. Kemudian di malam hari, ada ronda yang bisa mengingatkan ketika terjadi sesuatu. Ketika hujan, mau tidak mau, mereka sementara harus mengungsi, sehingga jika nauduzbillahi minzalik, terjadi sesuatu, mereka bisa mudah menyelamatkan diri," ucapnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut