Mengenal Otto Iskandardinata Pahlawan dari Bojongsoang Bandung Berjuluk Si Jalak Harupat
                
            
                Selama duduk di Volksraad sebagai wakil dari Paguyuban Pasunda, Otto sangat berani menyuarakan keyakinan suatu saat Indonesia pasti merdeka. Lantaran pidato-pidato Otto pedas, mengancam eksistensi Belanda, akhirnya dia ditarik dari anggota Volksraad.
Kemudian Otto fokus mengembangkan Paguyuban Pasundan. Suara Otto yang lantang tentang keyakinan Indonesia pasti merdeka dan kecaman terhadap Belanda, dituangkan dalam tulisan surat kabar harian berbahasa Sunda, Sipatahunan di Bandung.
Sedangkan pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin Surat Kabar Tjahaja (1942-1945). Pasalnya, pendudukan Jepang membubarkan semua organisasi pergerakan, termasuk Paguyuban Pasundan.
Bersama empat serangkai Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan KH Mas Mansyur, Otto bergabung dalam Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Bahkan Otto diangkat jadi anggota Jawa Hokokai dan Pembela Tanah Air (Peta).
Menjelang runtuhnya kekuasaan Jepang, Otto menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet pertama Republik Indonesia pada 1945.
Editor: Agus Warsudi