Megaproyek PLTP Patuha 2 Dimulai, Topang Pasokan Listrik Jawa-Bali

BANDUNG, iNews.id - Pembangunan megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha 2 segera dimulai, ditandai dengan pengeboran sumur pertama yang direncanakan pada pertengahan 2021 ini. Setelah pembangunan selesai, PLTP Patuhan 2 dapat menopang pasokan listrik Jawa-Bali.

Dalam rancangan proyek PLTP Patuha 2 yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi itu, sebanyak 12 sumur pembangkit listrik di kawasan Gunung Patuha, Kabupaten Bandung bakal dikerjakan selama tiga tahun. Energi listrik yang dihasilkan PLTP Patuha 2 diharapkan mulai dapat dinikmati awal 2022 atau 2023 mendatang.

Baca Juga

Sebut KLB Dagelan, DPC-DPD Demokrat se-Jabar Serukan Delegitimasi

"PLTP Patuha 2 akan segera dimulai. Kalau tidak ada aral melintang, Juni (2021) mendatang mulai start ngebor sumur. Kami akan buat 12 sumur untuk proyek ini," kata Project Manager PT Geo Dipa Energi Patuha 2, Budi Sutrisno di Bandung, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga

Rumah Deret 1 Tamansari Bandung Ditarget Mulai Dihuni Tahun Ini

Kehadiran megaproyek PLTP Patuha 2 ini, lanjut Budi, diharapkan dapat menopang dan memperkokoh pasokan listrik di wilayah Pulau Jawa dan Bali. PLTP Patuha 2 sendiri ditargetkan menghasilkan daya listrik sebesar 55 megawatt dari pemanfaatan energi baru terbarukan itu.

"Daya listrik yang akan dihasilkan sebanyak 55 juta watt. Sementara satu rumah tangga biasanya hanya butuh 1.200 watt listrik. Semoga proyek ini bisa menambah keandalan listrik di wilayah Jawa dan Bali," ujarnya.

Baca Juga

Viral Video Lucu, di Tangan Bapak Ini Botol Bisa Bicara Bahasa Sunda

Budi menuturkan, menyusul rencana pengeboran sumur pembangkit listrik yang bakal segera dimulai, pihaknya pun telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar lokasi proyek di Desa Sugihmukti, Alamendah, dan Desa Panundaan, Kabupaten Bandung Kamis (4/3/2021) kemarin.

Baca Juga

Tepergok Curi Motor, Pelajar Mabuk Babak Belur Dihajar Massa di Tasikmalaya

Selain menyosialisasikan rencana pengeboran, kata Budi, pihaknya pun memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk terlibat dalam pelaksanaan proyek, di antaranya sebagai pekerja non-skill yang sebelumnya akan mendapatkan pelatihan.

"Selama ini, kita selalu melibatkan warga sekitar. Nanti warga yang telah memenuhi syarat akan diberikan pelatihan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja," tutur Budi.