Marak Geng Motor Serang Warga Sukabumi, Diduga 2 Kelompok Baru Sedang Cari Nama
SUKABUMI, iNews.id - Marak aksi geng motor menyerang warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi, diduga terkait keberadaan dua kelompok baru yang sedang mencari nama. Dua geng motor motor baru itu berpusat di Jakarta.
Dugaan tersebut diungkap oleh satu mantan anggota geng motor berinisial AS (29) kepada wartawan saat ditemui pada Minggu (22/11/2021). Menurut AS, kabar dua kelompok baru tersebut sudah tersebar ke seluruh rival yang sebelumnya sudah eksis di Sukabumi.
"Sukabumi sekarang kedatangan kelompok geng motor baru bernama All Star yang identik membawa atribut bendera Inggris dan RSG yang membawa atribut bendera Rusia. Mereka baru. Bukan XTC, GBR, Brigez ataupun Moonraker," kata AS kepada wartawan.
AS menyatakan, kabar kedatangan kelompok baru tersebut sedang mencari panggung di Sukabumi. Caranya dengan membuat onar agar nama mereka terangkat dan dikenal orang dan ditakuti.
"Yang harus diwaspadai, mereka menyerang siapa saja termasuk warga yang tidak berdosa, setiap melihat ada yang nongkrong, tiba-tiba langsung diserang dengan menggunakan senjata tajam," ujarnya.
Sementara itu DD (18) salah satu korban yang pernah lolos dari kejaran kelompok baru tersebut mengatakan bahwa geng motor All Star tersebut sering beraksi di Cisaat dan sekitarnya.
"Sekitar dua minggu ke belakang, di malam Sabtu, saya ditodong di sekitar jalur (Jalan Lingkar Selatan). Waktu itu pukul 21.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor mereka menodong dengan senjata tajam ke saya," tutur DD kepada wartawan lewat sambungan telepon.
DD menuturkan, tahu sedang dalam bahaya, DD kabur dan putar balik masuk ke pom bensin yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
"Saya yang pulang dari rumah saudara di daerah Gunung Sunda mau pulang ke Cibadak lewat jalan jalur, dikejar oleh 15 motor. Saya dengan saudara menggunakan dua sepeda motor. Ketika masuk ke pom bensin, geng motor tidak berani mengejar karena di sana rame," tutur DD.
Editor: Agus Warsudi