BOGOR, iNews.id – Setiap orang pasti dihadapkan pada situasi dalam perjalanan hidupnya untuk mengambil keputusan. Situasi tersebut kadang menjadi titik balik menuju kesuksesan. Hal itu yang dialami Beni Irawan, pelaku UMKM es kelapa di Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Pria asal Garut, Jawa Barat itu kini sudah memiliki enam cabang es kelapa yang diberi nama Nusantara Kelapa. Omzetnya pun sudah mencapai seratusan juta rupiah per bulan setelah mendapat sentuhan dari KUR BRI.

Tak Hanya Permodalan, Ini Jurus BRI untuk Dorong UMKM Naik Kelas
Meski demikian, usaha yang dirintis Beni tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beragam tantangan yang dihadapinya.
Beni menuturkan, sebelum terjun ke usaha es kelapa dirinya sempat bekerja di salah satu hotel dan restoran di wilayah Kuta, Bali sebagai demi chef. Dia bertanggungjawab dengan standar rasa dan pengadaan bahan makanan.
Pelaku UMKM Terbantu QRIS BRI, Transaksi Jadi Mudah Bikin Konsumen Senang
“Saya dapat sedikir ilmu soal makanan dan minuman saat bekerja di restoran. Itu coba saya aplikasikan setelah keluar dari pekerjaan,” kata Beni ditemui iNews.id di kedai Es Nusantara Kelapa, Jalan Citaringgul, Babakan Madang, Sabtu (20/4/2024) yang ditulis Selasa (22/4/2024).
Setelah menikah pada 2012 lalu, Beni memutuskan keluar dari pekerjaannya dan kembali ke Kabupaten Bogor untuk menemani sang istri yang bekerja di salah satu rumah sakit kawasan Sentul.
Beni mengaku saat itu jobless alias tidak ada pekerjaan yang dilakoninya. Dia kemudian mencoba membuka usaha warung makan sesuai keahliannya di wilayah Bekasi. Namun, usaha tersebut tidak bertahan lama.
“Saya buka warung makan tapi tidak dapat respons positif dari konsumen. Akhirnya warung makan itu tutup,” tutur suami dari Kurniasih itu.
Es Kelapa jadi Jalan Kesuksesan
Pada April 2015, dengan modal Rp30 juta dari uang tabungan Beni kemudian berjualan es kelapa di lapak berukuran 2x3 meter di wilayah Babakan Madang. Selain menjual es, Beni juga memasok buah kelapa ke pedagang-pedagang lainnya. Beni belanja langsung kelapa dari petani di wilayah Sukabumi.
Ternyata, es kelapa membawa hoki bagi Beni. Tak butuh lama hanya empat bulan, dia mampu menyewa kios.
“Saat itu, saya beri nama kios es kelapa ejo. Tapi ternyata sudah ada yang memakai. Akhirnya, saya ganti jadi Nusantara Kelapa,” ucapnya.
Dua tahun berjalan tepatnya pada 2017, es Nusantara Kelapa mulai mendapat respons positif dari konsumen. Varian rasa es kelapanya pun bertambah dari semula hanya tiga menjadi 28 rasa.
“Ya, awalnya cuman tiga rasa es kelapa original, kuwut, dan kelapa susu. Sekarang sudah ada 28 rasa yang saya racik sendiri,” tuturnya.
Bantuan KUR BRI
Usaha es kelapa yang terus berkembang membuat Beni berpikir membuka cabang di tempat lain. Namun, dia terbentur permodalan. Beni kemudian mengajukan bantuan usaha melalui KUR BRI.
Editor: Kastolani Marzuki













