Mahasiswi ITB Jadi Joki CPNS Kejaksaan di Bandarlampung, Kampus Siapkan Sanksi Berat

BANDUNG, iNews.id - RDS (20), mahasiswi ITB angkatan 2021 tertangkap tangan menjadi joki tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan di Bandarlampung. ITB saat ini menyiapkan sanksi berat terhadap RDS.
"Sanksi akademik terberat, penghentian status sebagai mahasiswa ITB. Namun (sebelum sanksi itu dijatuhkan), kami pelajari dulu. Pada prinsipnya, ITB memegang prinsip praduga tak bersalah. Kita lihat saja di kepolisian nanti bisa memproses kasus tersebut. ITB terbuka berkoordinasi dengan kepolisian," kata Direktur Kemahasiswaan ITB G Prasetyo Adhitama, Senin (20/11/2023).
G Prasetyo Adhitama menyatakan, ITB secara umum telah mendapatkan nama dan alamat joki CPNS kejaksaan yang ditangkap di Bandarlampung. "Menyikapi pemberitaan media akhir-akhir ini yang menyebutkan satu mahasiswi ITB melakukan perjokian CPNS dan saat ini sedang diproses di Polda Lampung, kami menyampaikan betul (RDS mahasiswi ITB). Artinya kami sudah mendapatkan konfirmasi dari kepolisian," ujar G Prasetyo Adhitama.
Direktur Kemahasiswaan ITB menuturkan, satu nama yang disebutkan, setelah dicek di data akademik ITB, benar mahasiswi ITB angkatan 2021.
"Tentu kami menghormati proses hukum yang berjalan dan akan bekerja sama dengan pihak berwajib dalam upaya penegakan hukum," tutur Direktur Kemahasiswaan ITB.
Selanjutnya, kata G Prasetyo Adhitama, ITB memproses pelanggaran seperti itu sesuai prosedur dan aturan. ITB akan menindak seusai peraturan. "Kami akan telusuri kesalahan-kesalahan apa yang terjadi dan sebagainya. Sehingga kami dapat menilai dengan selengkap-lengkapnya sehingga keputusan yang diberikan benar-benar sesuai fakta yang terjadi," ucap G Prasetyo Adhitama.
Ditanya tentang keterlibatan mahasiswa lain, Direktur Kemahasiswaan ITB menyatakan, dari kepolisian satu orang yang ditangkap karena kasus perjokian. Namun di media menyebutkan keterlibatan orang lain yang sedang dicari. Siapa pun para pelaku itu, ITB belum dapat mengonfirmasi apakah mahasiswa ITB atau bukan.
"Selanjutnya, siapapun mereka, ITB berharap mereka kooperatif dengan kepolisian agar penegakan hukum ini berjalan dengan baik," ujar Direktur Kemahasiswaan ITB.
Sampai saat ini, tutur G Prasetyo Adhitama, ITB belum berkomunikasi dengan RDS, mahasiswi angkatan 2021 yang ditangkap polisi.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Kemahasiswaan ITB G Prasetyo Adhitama mengatakan, jika terdapat dugaan kesalahan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang berlaku, proses penanganannya berdasarkan aturan yang ada dan akan dilakukan dengan terlebih dulu menelaah secara menyeluruh terkait dugaan adanya pihak yang mengerjakan ujian untuk pihak lain dikenal dengan istilah perjokian, seperti yang tengah ramai diberitakan akhir-akhir ini.
Perjokian, kata Direktur Kemahasiswaan, adalah tindakan yang tidak sesuai dengan karakter kecendekiawanan. ITB sangat menyesalkan tindakan tersebut, siapa pun pelakunya.
"ITB saat ini sedang menelusuri informasi lebih jauh kepada pihak terkait, mengenai bagaimana dan mengapa peristiwa ini bisa terjadi. Untuk selanjutnya memproses secara internal sesuai peraturan akademik dan Kemahasiswaan ITB," kata Direktur Kemahasiswaan ITB dalam rilis resmi ITB, Sabtu (18/11/2023).
G Prasetyo Adhitama menyatakan, untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi di kemudian hari, ITB akan meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai nilai-nilai akademik. Terkait hal ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan karakter, baik di dalam proses perkuliahan maupun kegiatan-kegiatan ekstra kurikulera agar mahasiswa benar-benar menjiwai dan melaksanakan nilai-nilai akademik.
"Nilai-nilai adaptif, integritas, dan rendah hati (AIR) ITB relevan dengan kehidupan saat ini untuk menjawab berbagai
tantangan yang dihadapi. ITB berkomitmen terus menerapkan nilai-nilai tersebut kepada seluruh mahasiswa untuk meraih prestasi yang diridai Tuhan," ujar G Prasetyo Adhitama.
Sebagai cendekiawan, kata Direktur Kemahasiswaan ITB G Prasetyo Adhitama, mahasiswa perlu menjadi inisiator kebaikan, yang memiliki kesadaran diri untuk berpikir sekaligus melakukan hal-hal bermanfaat secara aktif dan lebih baik. Selanjutnya, karakter tangguh berjuang yang menunjukkan keuletan dan semangat juang optimal untuk mencapai tujuannya.
"Tidak lupa nilai berprestasi yang diridai Tuhan. Sejatinya hidup ini untuk beribadah kepada Tuhan. Setiap langkah yang ditempuh hendaknya diniatkan untuk mendapatkan rida Tuhan sehingga bermanfaat bagi sekitar," tutur Direktur Kemahasiswaan ITB.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan, ITB melakukan pembinaan karakter mahasiswa agar adaptif, integritas, dan rendah hati (AIR).
"ITB konsisten mempersiapkan peserta didik menjadi manusia berkualitas, unggul, dan berkarakter untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB.
Naomi Haswanto menyatakan, ITB pun terus meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas sumber daya manusia (SDM) di dalamnya. ITB senantiasa menumbuhkan karakter kecendekiawanan kepada para mahasiswanya.
Salah satu upayanya adalah dengan menanamkan karakter AIR. Selain itu juga menjadi Inisiator kebaikan, tangguh berjuang, dan berprestasi diridai Tuhan.
Editor: Agus Warsudi