Libur Nataru, Disparbud Jabar Siapkan Rapid Test Antigen di Objek Wisata dan Hotel

BANDUNG, iNews.id - Selain objek wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyiapkan rapid test antigen di hotel-hotel se-Jawa Barat. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah munculnya klaster Covid-19 pada musim libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Sebanyak 20.294 alat rapid test antigen disebar di 89 objek wisata yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. Upaya tersebut diharapkan mampu menekan potensi penularan Covid-19 di tempat-tempat wisata.

Baca Juga

2 Tersangka Azan Jihad di Majalengka Tidak Ditahan, Polisi: Mereka Kooperatif

"Untuk antisipasi kami lakukan rapid test atau swab antigen. Jadi, kami lakukan di tempat-tempat wisata tadi. Sebanyak 20.294 (alat rapid test antigen) sudah mulai disebar ke kabupaten/kota supaya ada skrining (pemeriksaan). Jangan sampai ke depan ada klaster baru di tempat wisata karena kerumunan," kata Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik, Rabu (23/12/2020).

Dedi mengemukakan, Pemprov Jabar telah mengeluarkan kebijakan bagi wisatawan untuk menunjukkan bukti negatif Covid-19 berdasarkan hasil rapid dan swab test antigen.

Baca Juga

Menggembirakan, Setiap Hari 25 Warga Purwakarta Sembuh dari Covid-19

Meski begitu, Dedi memastikan bahwa wisatawan yang kadung datang ke Jabar, namun tidak bisa menunjukkan bukti tersebut tidak akan dikembalikan ke tempat asalnya.

Baca Juga

Pengguna Tol Akan Diperiksa Rapid Antigen di Rest Area, Catat Tempat dan Waktunya

"Kalau ada wisatawan yang tidak bawa surat antigen, kita siapkan nanti, diskrining ada rapid antigen di tempat wisata. Kalau terlanjur datang ke sini ya kita lakukan rapid yang di lapangan," ujarnya.

Dedi menuturkan, setiap tamu hotel juga wajib menunjukkan bukti negatif Covid-19 berdasarkan rapid atau swab test antigen.

Baca Juga

4.400 Petugas Gabungan Amankan Arus Lalu Lintas Libur Nataru di Jalur Selatan Jabar

"Intinya, (wisatawan) harus membawa surat antigen dan yang penting tetap patuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan kapasitas dikurangi," tutur Dedi.

Editor: Agus Warsudi