Lembang Diserbu Wisatawan, Tingkat Kunjungan di Objek Wisata Naik 10-20 Persen

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sejumlah objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diserbu ribuan wisata pada musim libur Paskah dan akhir pekan, Sabtu (3/4/2021). Tingkat kunjungan wisatawan di objek wisata naik 10-20 persen.

Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas di kawasan wisata Lembang, KBB padat. Mobil-mobil pribadi dengan pelat nomor B banyak berseliweran dari arah Bandung dan Cimahi menuju Lembang. 

Baca Juga

Pascakebakaran, Menteri ESDM Minta Pertamina Evaluasi Pengamanan Kilang

Penumpukan kendaraan juga terjadi di pintu masuk beberapa objek wisata. Seperti di kawasan wisata Lembang Park and Zoo yang berada di kawasan Parongpong. Serta di kawasan Floating Market dan Kota Mini yang berada di pusat kota Lembang.

Manajer Operasional Lembang Park and Zoo Iwan Susanto mengakui di libur Paskah wisawatan yang datang mengalami peningkatan. Wisatawan yang datang bukan hanya dari Bandung tapi ada juga yang dari wilayah Jabodetabek. 

Baca Juga

Atta Halilintar Beri Mahar Unik untuk Aurel, Uang Kuno Rp342.021

"Wisatawan dari wilayah Jabodetabek banyak, tapi dari Bandung juga lumayan meski untuk hari ini cuaca kurang begitu bagus," kata Iwan.

Baca Juga

Api Berkobar di Tengah Persawahan, Indramayu Kembali Gempar

Menurutnya, kenaikan pengunjung berkisad antar 15-20 persen dibandingkan libur weekend biasa. Namun meski ada kenaikan tetap saja masih di bawah carrying capacity 50 persen yang diperbolehkan. Penyebabnya akibat kondisi masih pandemi Covid-19 jadi masyarakat belum bebas berwisata. 

Public Relation (PR) Wisata Perisai Grup Intania Setiati mengatakan, pihaknya memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung mengingat saat ini masih di tengah suasana pandemi Covid-19. 

Baca Juga

Kobaran Api dari Tangki T301F di Kilang Balongan Dipastikan Telah Padam

"Kunjungan wisatawan ada peningkatan tapi belum terlalu signifikan, ya naiknya sekitar 10-20 persen. Kunjungan masih dibatasi 50 persen dari kapasitas yang ada untuk menjaga prokes," kata Intania.

Editor: Agus Warsudi