get app
inews
Aa Text
Read Next : 32 Truk Gagal Kirim Sampah ke Sarimukti KBB, Akses ke Lokasi TPA Berbahaya

Kurangi Sampah ke TPA Sarimukti, Pemkot Bandung Kaji Ulang Pembangunan PLTSa

Kamis, 09 Maret 2023 - 14:54:00 WIB
Kurangi Sampah ke TPA Sarimukti, Pemkot Bandung Kaji Ulang Pembangunan PLTSa
Aktivitas pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, KBB, berangsur pulih seiring perbaikan jalan ambles di lokasi TPA yang sudah mulai mengering. (Foto: iNews.id/Adi Haryanto)

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota Bandung mengkaji ulang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Kajian dari pembangunan itu sebagai upaya mencari alternatif untuk pengurangan kiriman sampah ke TPA Sarimukti

"Saat ini kita sedang koordinasi dengan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dikomandoi oleh Bappelitbang. Melihat dari aspek yuridis, hukum, dan aspek lainnya sesuai dengan regulasi yang ada," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi, Kamis (9/3/2023). 

Perlu diketahui, Pemkot Bandung sempat berencana membangun PLTSa di kawasan Gedebage setelah bencana longsor di TPA Leuwigajah. Untuk itu, Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan PT BRIL.

Namun menurut Dudy, dari 2013 hingga sekarang tentu sudah banyak aturan yang berubah. Oleh karena itu, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kemenkomarves.

"PT. BRIL (Bandung Raya Indah Lestari) memang sedang melakukan penghitungan ulang. Kajian 2013 harus diupdate contohnya dari sisi biaya. Kalau tenggat waktu nanti akan dibahas kembali," katanya.


Dia menuturkan, strategi lain untuk penanganan sampah sambil menunggu keputusan PT BRIL di antaranya dengan mengoptimalkan program Kang Pisman.

"Kita masih menggunakan TPA Sarimukti karena Legok Nangka belum bisa digunakan. Kita jalankan dengan Kang Pisman. Sudah tersebar di 180 kawasan bebas sampah. Kalau dari sisi jumlah memang belum menyesuaikan, setidaknya mengurangi," ujar dia.

Berbagai metode lain juga dilakukan, seperti kompos, magotisasi, biodigester, dan RDF. Tahun ini akan dibangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu yang metodenya sama dengan di Cicukang Holis, tapi kapasitasnya lebih besar. 

"Di Holis itu bisa olah sampah sampai 10 ton per hari. Kalau tiga lokasi yang nanti dibangun bisa mencapai akumulasi 100 ton sampah per hari. Bahkan, tahun depan akan dibangun di tiga lokasi lagi, yakni Pasir Impun, Jelekong, dan Taman Sehati. Dengan upaya tersebut, bisa mengubah tempat penampungan sampah menjadi tempat pengolahan sampah. Sehingga setidaknya bisa mengurangi sampah yang dikirim ke TPA," tuturnya.


Dudy mengatakan, saat ini ada perusahaan tekstil di Bandung yang sedang bekerja sama dengan Pemkot Bandung untuk menyerap Refuse-derived fuel (RDF) ini.

Meski sebenarnya kebutuhannya besar, tapi produksinya saat ini masih kecil. Dari 10 ton sampah yang diolah RDF, hanya menghasilkan 3-4 ton.

"Ini kita melakukan kerja sama dengan pabrik tersebut didampingi oleh BRIN. Karena kami ingin memastikan RDF yang dihasilkan oleh kita ini cocok untuk pabrik tekstil," ucap dia.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut