Kota Santri di Jawa Barat, Lahirkan Ulama Besar Jadi Imam Masjidil Haram
BANDUNG, iNews.id - Kota santri di Jawa Barat merupakan julukan yang melekat pada wilayah dengan banyaknya pondok pesantren (ponpes). Dengan banyaknya ponpes itu secara langsung maupun tidak memberikan nuansa keagamaan yang kental pada suatu daerah tertentu.
Daerah tersebut menjadi Islami karena pengaruh pimpinan ponpes dan para santri yang banyak. Bahkan, warna Islami yang begitu kental menjadi daya tarik bagi santri di luar daerah untuk menimba ilmu.
Selain itu, julukan kota santri juga melekat karena dari daerah tersebut banyak melahirkan ulama terkenal dan mendirikan ponpes baru di wilayah lain.
Fakta menarik Tentang Cianjur yakni julukannya sebagai salah satu kota santri di Jawa Barat. Julukan tersebut melekat sudah lama karena tidak terlepas dari tradisi mengaji atau ngaos di wilayah itu. Julukan sebagai daerah agamais telah ada sejak sejak tahun 1677 lalu. Di tahun itu Cianjur dibangun para ulama dan santri tempo dulu yang gemar mengembangkan syiar Islam.
Begitu pula di saat sebelum masa kemerdekaan, kekuatan perjuangan tumbuh dari pondok-pondok pesantren. Saat itu, para pejuang meminta restu dari para kyai sebelum berangkat ke medan perang. Mereka baru merasa lengkap berangkat ke medan perang setelah mendapatkan restu dan doa dari kyai.
Berbagai Pondok Pesantren dapat ditemui di Sukabumi, salah satunya pesantren Assalam.Pesantren Assalam merupakan pesantren modern yang menggabungkan pendidikan kitab klasik atau diniyyah dengan pendidikan formal.
Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya pada era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar Pondok Pesantren yang mengajarkan agama Islam.
Banyak berdiri Pondok Pesantren di Tasikmalaya, baik pondok besar maupun kecil, salah satunya Ponpes Cipasung.
Cirebon dijuluki Kota Santri, karena memiliki banyak pesantren besar, di antaranya Buntet, dan Kempek. Selain itu, masih banyak pesantren kecil lainnya yang ada di Cirebon.
Sampai sekarang nuansa keagamaan pun masih cukup melekat di Cirebon dengan banyaknya santri yang belajar di wilayah itu.
Kabupaten dengan wilayah terkecil kedua di Jawa Barat ini sempat menyandang kota santri. Banyaknya ponpes, baik yang berada di sebelah timur maupun selatan menjadikan kabupaten ini menjadi tempat menimba ilmunya para santri dari berbagai daerah. Banyak ulama-ulama besar dulu yang mengajarkan ilmu keagamaannya di kabupaten ini.
Beberapa ulama di antaranya Syekh Baing Yusuf yang merupakan guru dari Imam Nawawi Al Bantani, seorang Imam Masjidil Haram, Mekkah.
Itulah 5 kota santri di Jawa Barat. Julukan yang melekat itu menandakan bahwa perkembangan Islam sangat kuat sejak dulu jauh sebelum penjajahan Belanda.
Editor: Asep Supiandi