Korban Petaka Susur Sungai Dimakamkan, Keluarga Sangat Kehilangan tapi Ikhlas
CIAMIS, iNews.id - Jenazah Khanza Khoerunisa (12) korban petaka susur Sungai Cileueur, Dusu Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rimah duka, Sabtu (16/10/2021) pagi. Isak tangis mengiringi almarhumah Khanz ke peristirahatan terakhir.
Khanza merupakan warga Dusun Desa Kulon RT 009/003, Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Ciamis. Keluarga syok dengan kejadian yang menimpa korban, tapi ikhlas dengan musibah ini.
Meski begitu, keluarga dan kerabat yang mengantarkan kepergian korban tidak bisa menyembunyikan kesedihan mereka karena kehilangan anak ceria dan menyenangkan.
Khanza adalah satu dari tiga korban asal Ciamis yang ditemukan di dasar Sungai Cileueur pada Jumat (15/10/2021) malam.
Cece Sudrajat, ayah almarhumah Khanza, mengatakan, keluarga sangat sedih dan kehilangan karena baru dua minggu lalu mereka berkumpul dan berlibur ke air panas Galunggung.
"Itu menjadi hari terakhir bagi sang ayah dan kedua kakaknya bertemu. Setelah itu tidak bertemu karena korban harus masuk pesantren," kata Cece Surdarajat.
Menurut Cece Sudrajat, Khanza anak yang baik dan ceria. Pada pertemuan terakhir dua pekan lalu, tidak ada hal-hal, termasuk perubahan sikap yang mencurigakan.
"Tahu pertama kali kejadian itu (insiden susur sungai) dari grup WA (WhatsApp) Desa Cimari. Pas lihat langsung ada nama Khanza. Terus ada poto-poto korban, benar anak saya," kata Cece.
Diberitakan sebelumnya, MTs Harapan Baru Pesantren Ciajantung berduka. Sebanyak 11 siswa kelas 7 dan 8 sekolah tersebut meninggal dunia akibat terseret arus dan tenggelam saat mengikuti latihan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Jumat (15/10/2021) sore.

Berikut detik-detik peristiwa itu terjadi seperti disampaikan pembina pramuka Ropiah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Elin.
Latihan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, diikuti 150 siswa MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Ciamis dari kelas 7 dan 8. Anak-anak usia 12 dan 13 tahun itu turun ke sungai dipandu oleh pembina Pramuka, salah satunya, Ropiah.
Latihan Pramuka MTs Harapan Baru Cijantung, ujar Elin, dimulai pada pukul 14.00 WIB diikuti oleh 150 orang siswa. Kegiatan dalam latihan Pramuka itu salah satunya adalah menyusuri lingkungan sekitar sekolah. Ada juga) melewati atau susur Sungai Cileueur.
Sementara itu, Kepala Badan Search and Rescue (Basarnas) Bandung Deden Ridwansah mengatakan, menerima informasi pada pukul 17.20 WIB terkait peristiwa siswa MTs Harapan Baru tenggelam saat tengah melakukan susur sungai.
"Berdasarkan laporan yang diterima Sebanyak 150 orang siswa dan siswi MTs Harapan Baru Ciamis melakukan kegiatan susur sungai atau bersih-bersih sungai. Tiba-tiba beberapa orang siswa tenggelam di lokasi Leuwiili," kata Deden.
Basarnas Bandung, ujar Deden, menerjunkan tim SAR dari Pos SAR Tasikmalaya untuk membantu pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Hasil operasi SAR, tim berhasil mengevakuasi 11 korban yang hanyut dan tenggelam di Sungai Cileueur.
"Total siswa yang terseret arus 21 orang. Sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan warga. Sedangkan 11 siswa yang terseret arus dan tenggelam, meninggal dunia," ujar Deden.
Editor: Agus Warsudi