Korban Longsor Majalengka Trauma, Nyaris Tewas Terimpit Material Longsoran

MAJALENGKA,iNews.id - Bencana tanah longsor di Blok Sukahurang, Desa Panyindangan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka pada Rabu (8/12/2021) pekan lalu menyisakan trauma bagi korban. Pengakuan tersebut disampaikan korban kepada Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Kementerian Sosial Syafii Nasution.
Dalam kunjungannya ke Blok Sukahurang, Syafii mengaku mendapat cerita langsung dari salah satu korban, Apip.
Saat berbincang, jelas Syafii, Apip mengaku cukup trauma dengan musibah yang terjadi dan merusak rumahnya itu. Saat kejadian, mertuanya sempat terjebak material longsoran dari tebing yang berada di atas rumahnya.
"Saya tadi mendengar dari Pak Apip bahwa saat kejadian itu, mertuanya itu tertanam kakinya, terhimpit. Sepaha dan sulit untuk dicabut. Terpaksa masyarakat semua gotong royong," kata dia seusia meninjau langsung lokasi longsor, Minggu (12/12/2021).
Pengalaman tersebut, ujar dia, diceritakan kepada anak dan cucu dari mertuanya itu. Alhasil, kejadian yang dialami mertua Apip itu meninggalkan trauma bagi banyak orang.
"Nah itu diceritakan kepada anak-cucu. Ini faktor utama trauma," tutur dia.
Untuk menghilangkan trauma, perlu dihilangkan sisa-sisa dari peristiwa nahas itu. Meratakan lahan lokasi longsor, menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan trauma itu.
"Nah kita bersihkan itu, kita jadikan lapangan itu ya. Nanti desa yang mengelolanya. Jadi ilang trauma itu," tutur dia.
Lebih jauh dijelaskannya, dari hasil tinjauannya, letak permukiman di Blok tersebut cukup rawan terjadi bencana longsor. Relokasi, bisa dilakukan untuk menghindari adanya korban.
"Berati semua kampung ini rawan ya. Karena di atasnya bukit, di bawahnya rumah," ucap dia.
Sementara, longsor yang terjadi di Blok itu mengakibatkan sekitar 5 rumah rusak. Saat ini, material longsoran masih belum bersih sepenuhnya.
Editor: Asep Supiandi