Korban Banjir Indramayu Mulai Terserang Penyakit Gatal-gatal dan Demam

INDRAMAYU, iNews.id - Ratusan warga terdampak banjir yang masih bertahan di pengungsian mulai terserang penyakit gatal-gatal dan demam, Selasa (9/2/2021). Kondisi darurat di pengungsian membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Sudah dua hari banjir akibat luapan Sungai Cimanuk masih merendam ratusan rumah warga di 18 kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Banjir tak kunjung surut disebabkan air kiriman dari hulu Sungai Cimanuk di Sumedang-Majalengka.
Ketinggian banjir masih mencapai 60 sentimeter (cm)-1 meter. Selain permukiman warga, banjir juga merendam jalur pantai utara (pantura).
Kondisi banjir paling parah terjadi di Kecamatan Kertasemaya sehingga memaksa warga tetap bertahan di tenda-tenda darurat. Warga memilih mengungsi di jalur pantura.
Tak sedikit pula warga enggan mengungsi ke posko banjir. Setiap pagi korban banjir kembali ke rumah mereka di Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya.
"Badan semua gatel-gatel. Udah dua hari gak bisa mandi. Airnya kotor. Pakaian aja cuman satu satel yang dipakai," kata Atika, korban banjir, warga Kecamatan Kertasemaya.
Heri Chrisworo, warga Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya mengatakan, warga sampai saat ini membutuhkan bantuan obat-obatan dan makanan.
Editor: Agus Warsudi