get app
inews
Aa Text
Read Next : Imbas Tol Cipali Ambles, Lonjakan Kendaraan Bakal Terjadi di Tol Cipularang 

Km 122.400 Tol Cipali Ambles, Perbaikan dan Pembuatan Jalur Darurat Dikebut

Senin, 15 Februari 2021 - 09:15:00 WIB
Km 122.400 Tol Cipali Ambles, Perbaikan dan Pembuatan Jalur Darurat Dikebut
Para pekerja melakukan pemadatan jalan sebagai jalur darurat di Tol Cipali. Sementara, perbaikan jalan ambles dikebut. (Foto: iNewsTv/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNews.id - Perbaikan jalan ambles di Kilometer 122.400 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Subang, Jawa Barat terus dikerjakan. Selain mulai memperbaiki 100 meter ruas yang ambles, pengelola juga fokus membuat jalur darurat sepanjang 200 meter.

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) atau Astra Tol mengerahkan berbagai jenis alat berat di lokasi amblesnya Km 122.400 ruas jalan Tol Cipali yang masuk wilayah Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Subang itu. Para pekerja terlihat melakukan pemadatan untuk dibuat jalur darurat sepanjang 200 meter.

Pembangunan jalur darurat ditargetkan selesai selama 10 hari. Jalur darurat dibangun untuk menggantikan contra flow agar tidak terjadi kemacetatan akibat penyempitan jalan.

General Manager Operasional Astra Tol Cipali Suyitno, pihanya kini sedang melakukan penimbunan tanah di median jalan untuk dibuat jalur darurat. Sementara untuk perbaikan, para pekerja telah membersihkan bongkahan material jalan yang ambles.

"Proses perbaikan ruas jalan tol ambles ditargetkan selesai selama satu bulan setengah. Pengendara dari kedua ara masih dapat melintas di Tol Cipali. Namun harus berhati-hati karena ada penyempitan jalan saat contra flow sepanjang satu kilometer di Km 122," kata Suyitno.

Diberitakan sebelumnya, ruas jalan tol di Km 122.400 Tol Cipali ambles pada Selasa (9/2/2021) dini hari. Beruntung peristiwa itu tak menyebabkan kecelakaan pengendara yang melintas.

Berdasarkan analisis tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Suber Daya Mineral (ESDM), jalan ambles itu diduga disebabkan empat faktor.

Pertama, kemiringan lereng yang tidak tercantum curam, sehingga gerakan tanah relatif lambat. Kedua, kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi. 

Ketiga, pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar. Terakhir, keempat, curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.

Kepala PVMBG Andiani mengatakan, jenis gerakan yang terjadi di wilayah Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/2/2021) pukul 03.00 dini hari itu, merupakan nendatan lambat atau rayapan yang ditandai dengan retakan pada badan jalan.

Secara umum, ujar Andiani, lokasi bencana yang berdampak retakan dan amblesnya jalan hingga tidak dapat dilalui kendaraan dan menyebabkan arus lalu lintas di Tol Cipali tersendat itu merupakan daerah landai hingga agak curam yang berada di bantaran Sungai Cipunagara dengan kemiringan lereng di bawah 20 derajat.

Lokasi bencana tersebut berada pada ketinggian 20-25 meter di atas permukaan laut. "Di sekitar area gerakan tanah tidak terdapat struktur geologi berupa lipatan maupun sesar/patahan," ujarnya.

Andiani menuturkan, berdasarkan Peta Prakiraan Terjadinya Gerakan Tanah Bulan Februari 2021 di Kabupaten Subang, ruas Jalan Tol Cipali km 122 juga berada pada wilayah dengan potensi gerakan tanah rendah.

"Artinya, pada zona ini jarang terjadi gerakan tanah, kecuali pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai dan gawir atau jika lereng mengalami gangguan. Sedangkan gerakan tanah lama (di sekitar lokasi bencana) telah mantap kembali," tutur Andriani.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut