get app
inews
Aa Text
Read Next : Ganjar Bangun Sekolah Vokasi, An An Kusmaradian Prabu Siliwangi: Persiapkan Masa Depan Bangsa

Kisah Raden Kian Santang Penyebar Agama Islam di Jawa Barat

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 12:29:00 WIB
Kisah Raden Kian Santang Penyebar Agama Islam di Jawa Barat
Ilustrasi Prabu Kian Santang atau Syekh Sunan Rohmat Suci. (FOTO: ISTIMEWA)

Guna mengenang peristiwa sakral penobatan dan penyerahan tongkat pusaka Kerajaan Pajajaran tersebut, ditulislah oleh Prabu Susuk Tunggal pada sebuah batu. Prasasti itu dikenal sampai sekarang dengan nama Batu Tulis Bogor.

Peristiwa itu istimewa di lingkungan Keraton Pajajaran. Prabu Kian Santang merupakan kesatria gagah perkasa. Tidak ada yang bisa mengalahkan kegagahan dan kesaktiannya. 

Akhirnya Prabu Kian Santang meminta petunjuk kepada ayahnya Prabu Siliwangi untuk mencarikan lawan yang dapat menandinginya. Tiba-tiba datang seorang kakek yang memberitahu bahwa orang yang dapat menandingi kegagahan Prabu Kian Santang adalah Sayyidina Ali di Tanah Suci Makkah. 

Sebetulnya saat itu Sayyidina Ali telah wafat. Tetapi konon Prabu Kian Santan dipertemukan Sayyidina Ali secara gaib atas kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.

Orang tua itu berkata kepada Prabu Kian Santang, "Kalau Anda mau bertemu dengan Sayyidina Ali harus melaksanakan dua syarat. Pertama, harus mujasmedi dulu di Ujung Kulon. Kedua, nama harus diganti menjadi Galantrang Setra (Galantrang berarti berani. Setra bermakna bersih-suci).

Setelah melaksanakan dua syarat tersebut, berangkatlah Prabu Kian Santang ke tanah Suci Makkah. Tiba di Makkah dia bertemu dengan seorang lelaki. Kian Santang tidak tahu laki-laki itu adalah Sayyidina Ali. 

Prabu Kian Santang yang mengganti nama menjadi Galantrang Setra bertanya kepada laki-laki itu, "Kenal kah dengan orang yang namanya Sayyidina Ali?" Laki-­laki itu menjawab  kenal dan bisa mengantarkannya ke tempat Sayyidina Ali.

Sebelum berangkat laki-laki itu menancapkan sebuah tongkat ke tanah, yang tak diketahui oleh Galantrang Setra. Setelah berjalan beberapa puluh meter, Sayyidina Ali berkata, "Wahai Galantrang Setra tongkatku ketinggalan di tempat tadi, coba tolong ambilkan dulu."

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut