Kisah Pendaki Hilang di Gunung Guntur, Gibran: Siang Terus, Gak Ada Malam
GARUT, iNews.id - Selama enam hari hilang di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, pendaki Muhammad Gibran Arrasyid (14) mengalami peristiwa aneh. Selama lima hari itu, dia merasakan siang sepanjang hari, tidak ada malam.
Cerita misteri itu disampaikan Gibran kepada Wabup Garut Helmi Budiman yang menjenguknya di Puskesmas Tarogong Kaler pada Jumat (24/9/2021) malam.
Kemudian Wabup Garut mengunggah video momen bertemu dan berdialog dengan Gibran ke akun Instagram, @kanghelmi_budiman. Dalam video terlihat, Gibran masih terbaring lemah di atas tempat tidur.
Tetapi bocah 14 tahun warga Gibran Arrasyid, warga warga Kampung Citangtu, RT 02/07, Desa Citangtu Kecamatan Pengatikan, Kabupaten Garut itu, telah lancar berkomunikasi.
"Enggak (tidak tahu ada tim SAR yang melakukan pencarian). Keliatannya siang terus. Gak ada ada malem," kata Gibran saat ditanya Helmi apakah tahu ada tim search and rescue (SAR) gabungan yang mencari dirinya.
"Terus kenapa gak turun ke bawah," tanya Helmi Budiman.
"Enggak. (kenapa?) ya susah. Terus pernah naik lagi, tapi itu jatoh," ujar Gibran lirih.
Beruntung Gibran mampu bertahan hidup meski makan dan minum seadaanya. Pada hari pertama dia minum air sungai dan makan dedaunan sekadar untuk mengganjal perutnya yang lapar.
Namun peristiwa aneh terjadi setelah beberapa hari di hutan Gunung Guntur. Gibran bertemu dengan perempuan tua yang menawarinya makan. Perempuan tua itu memberi makan sepiring nasi dengan lauk ikan.
"Iya itu ada yang dateng yang nyelametin. Gak tau (siapa). Ada yang nawarin makan. Gak tau. Perempuan tua. Nasi, ikan. Yang ngasih makan udah tua," kata Gibran.
Setelah makan, ujar Gibran, diajak ke rumah perempuan tua itu. "Diajak ke rumahnya, tapi jurang. Jadi gak ikut," ujar Gibran.
Sementara itu, Alam Surahman, ayah Gibran, sangat bersyukur anaknya ditemukan selamat. "Kondisi Gibran karena selama lima hari tidak makan tidak minum. Kondisinya masih lemah. Gibran bisa diajak komunikasi tapi masih terbata-bata. Masih agak lemes. Tapi alhamdulillah selamat," kata Alam Surahman.
Alam menyatakan, Gibran dirawat di Puskesmas Tarogong Kaler untuk memulihkan kondisi tubuhnya. "Kami melihat kondisi di sini dan arahan dari tim medis, kami mengikuti saja bagaimana baiknya," ujar Alam.
Diberitakan sebelumnya, korban bersama rombongan pendaki berjumlah 14 orang mendaki Gunung Guntur, Sabtu (18/9/2021) sore. Mereka berkemah di Pos 3 untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian esoknya.
Namun, saat akan melakukan pendakian kembali, korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3. Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda, barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.
Petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BKSDA, komunitas pecinta alam, masyarakat umum, maupun sukarelawan dari berbagai instansi dan komunitas melakukan pencarian hingga hari keenam korban ditemukan sekitar Curug Cikoneng atau berjarak 0,75 km dari titik awal dilaporkan hilang di pos 3 pendakian Gunung Guntur sekitar pukul 17.30 WIB.
Editor: Agus Warsudi