Kisah Keturunan Mandiminyak Tak Bisa Jadi Raja Galuh gegara Gigi Ompong
                
            
                JAKARTA, iNews.id - Kisah keturunan Mandiminyak tak bisa menjadi Raja Galuh akan dibahas dalam artikel ini. Konon salah satu alasannya lantaran gigi ompong.
Kemunculan dua kerajaan di barat Pulau Jawa konon tak lepas dari pecahnya Kerajaan Tarumanegara. Kedua kerajaan ini yakni Galuh dan Sunda, sebenarnya masih saling terkait dan memiliki hubungan kekeluargaan jika ditarik garis lurus.
Kerajaan Sunda mendapat warisan dari Kerajaan Tarumanegara berupa keturunan raja dan sistem pemerintahan kerajaan. Peristiwa pecahan ini terjadi pada tahun 670 M. Hal ini dibuktikan pada tahun 669 M, Tarusbawa mengirimkan utusan yang memberitahukan penobatannya kepada Kaisar Tiongkok.
Sedangkan Tarusbawa sendiri dinobatkan sebagai raja pada 18 Mei 669 M (menurut tahun saka berarti 9 bagian terang bulan Jesta tahun 591 Saka). Tarusbawa adalah sahabat baik Bratasena (Sena) yang memimpin Kerajaan Galuh periode ketiga pada tahun 709- 716 M.
                                    Sebagaimana dikutip dari "Hitam Putih Pajajaran : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran", disebutkan Prasasti Canggal yang tertulis pada tahun 732 M, menjelaskan bahwa Bratasena memiliki nama lain Sanna. Dia merupakan paman dari Sanjaya. Persahabatan inilah yang mendorong Tarusbawa memutuskan memungut Sanjaya untuk dijadikan menantu.
Editor: Nani Suherni