Kisah Agus Marshal, Eks Napi Terorisme Jaringan Aceh, Mentor Pelaku Bom Panci Bandung

Dalam pengajian tersebut, Agus berinteraksi dengan sejumlah orang hingga akhirnya terjadi diskusi. Perlahan Agus pun meninggalkan pengajian itu dan mulai rutin berdiskusi dengan sekitar 10 hingga 12 orang yang sepemahaman dengannya.
“Dari situ kami mulai pemahaman itu ambil sikap jelas. Kami kontra dengan ideologi pemerintah, dengan hukum. Bahasanya kita luruskan, tapi di lapangan kan beda. Jadi antara dakwah dan kepentingan politik itu yang berkembang,” kata Agus yang kemudian dipercaya menjadi pimpinan kelompok.
Akhirnya, Agus terlibat dalam program pelatihan militer teroris di Aceh. Agus mendapat tugas mengelola suplai senjata, amunisi, dan merekrut peserta pelatihan militer di Aceh.
Suatu ketika, Agus ditugaskan mengambil 12 dus berisi sekitar 12.000 peluru dari kelompok teroris lain di sekitar SPBU Cikopo. “Awalnya saya tidak tahu itu (12.000 peluru) dari mana. Ternyata yang kirim (tokoh teroris) Dulmatin (Djoko Pitono) yang ditembak di warnet (Pamulang, Banten). Dari situ saya kenal banyak tokoh termasuk Dulmatin,” ujarnya.
Editor: Agus Warsudi