Kilas Balik Perjalanan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Lembang KBB

Dalam presentasi berjudul “The Early History of The Observatorium Bosscha 1921-2939”, Dr Karel memaparkan sejarah awal berdirinya Observatorium Bosscha.
Dr Karel mengatakan, Observatorium Bosscha memiliki karakteristik unik karena letaknya dekat dengan ekuator sehingga dapat mengamati kedua belahan bumi bagian utara dan selatan.
Berdasarkan sejarah, kata Dr Karel, terdapat fakta, observatorium pertama di Pulau Jawa dibangun sekitar 1760 oleh Pendeta Johan Mohr dari sebuah gereja Portugis di Glodok, Batavia.
"Dalam observatoriumnya itu, Johan Mohr berhasil mengamati transit Venus pada 1761 dan 1769 ketika Batavia berada sejalur dengan kedua fenomena tersebut," kata Dr Karel Hucht dikutip dari ITB.ac.id, Selasa (31/1/2023).
Namun sangat disayangkan, tidak ada yang melanjutkan dan mewarisi semua pekerjaan yang dilakukan oleh Johan Mohr sehingga observatorium tersebut menghilang dan perkembangan ilmu astronomi pun terhenti cukup lama hingga Observatorium Bosscha berdiri di Lembang, KBB, Jawa Barat pada 1 Januari 1923.
Observatorium Bosscha memiliki kaitan sangat erat dengan perkembangan budaya teh di Priangan dimulai 1824 oleh beberapa keluarga Belanda di antaranya adalah van der Hucht, Holle, Kerkhoven, dan Bosscha.
Editor: Agus Warsudi