get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Contoh Pembukaan Pidato Bahasa Sunda untuk Berbagai Tema dan Acara

Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat: dari Pangsi Sederhana hingga Kebaya Pengantin yang Glamor

Minggu, 04 Februari 2024 - 22:57:00 WIB
Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat: dari Pangsi Sederhana hingga Kebaya Pengantin yang Glamor
Keunikan pakaian di Jawa Barat (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Keunikan pakaian adat Jawa Barat berikut ini patut Anda ketahui. Apalagi bagi Anda yang tinggal di provinsi tersebut.

Jawa Barat merupakan provinsi dengan populasi terpadat di Indonesia, menyimpan pesona budaya yang memikat. Salah satu warisan budaya tersebut adalah pakaian adatnya yang beragam dan sarat makna.

Mari kita ulas keunikan pakaian adat Jawa Barat, mulai dari gaya sederhana hingga busana mewah untuk momen istimewa.

Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat

1. Pangsi: Kesederhanaan yang Elegan untuk Rakyat Biasa

Pakaian adat Pangsi menjadi representasi kesederhanaan namun elegan bagi masyarakat Sunda di masa lalu.

Terbuat dari kain berwarna gelap seperti hitam atau cokelat, Pangsi khusus dikenakan oleh pria. Atasan dan bawahannya serba tertutup, melambangkan kerendahan hati dan kesederhanaan.

2. Bedahan: Formalitas untuk para Pejabat dan Saudagar

Bagi kalangan menengah ke atas seperti pejabat dan saudagar, Bedahan menjadi pilihan busana adat. Jas putih yang kemudian berkembang menjadi berbagai warna menjadi ciri khasnya. Kain kebat disarungkan di pinggang, menambah kesan rapi dan formal. Untuk melengkapi penampilan, arloji emas disematkan di saku jas, mempertegas aura berkelas.

3. Beskap: Ketegasan dan Kharisma Pria Sunda

Pakaian adat Beskap khusus dikenakan oleh pria dalam berbagai acara resmi, seperti pernikahan atau upacara adat. Biasanya terbuat dari kain hitam atau kain batik bermotif, dengan kancing di bagian depan. 
Beskap dipadukan dengan celana panjang dan penutup kepala yang disebut Bendo, menghasilkan aura ketegasan dan karisma khas pria Sunda.

4. Kebaya: Simbol Keanggunan dan Keragaman Wanita Sunda

Kebaya menjadi ikon pakaian adat Jawa Barat bagi wanita. Berbahan tipis dan transparan, dengan berbagai motif dan warna, kebaya melambangkan keanggunan dan keramahan wanita Sunda.

Keunikannya terletak pada keragaman motif dan warna yang disesuaikan dengan usia, status sosial, dan acara yang dihadiri.

5. Kebaya Pengantin: Menawan dan Glamor dalam Momen Spesial

Untuk momen istimewa seperti pernikahan, kebaya pengantin tampil menawan dan glamor. Biasanya terbuat dari kain sutra atau beludru, dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau, atau kuning.

Dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti mahkota, selendang, dan perhiasan, kebaya pengantin memancarkan aura kebahagiaan dan keanggunan sang mempelai wanita.

6. Mojang Jajaka: Representasi Muda-mudi Sunda

Istilah Mojang Jajaka merujuk pada muda-mudi Sunda yang belum menikah. Pakaian adat mereka juga memiliki keunikan tersendiri. Mojang biasanya mengenakan kebaya dengan warna cerah dan motif ceria, dipadukan dengan kain batik. Jajaka mengenakan Beskap atau jas tertutup, celana panjang, dan Bendo sebagai penutup kepala.

Makna Filosofis di Balik Busana

Lebih dari sekadar keindahan, pakaian adat Jawa Barat memiliki makna filosofis yang mendalam. Setiap potongannya memiliki arti, mulai dari kesederhanaan Pangsi, formalitas Bedahan, hingga keanggunan Kebaya. Hal ini menunjukkan hubungan erat antara busana dengan nilai-nilai budaya Sunda yang menjunjung tinggi kesopanan, kerendahan hati, dan keharmonisan.

Keunikan pakaian adat Jawa Barat menjadi warisan budaya yang patut dijaga kelestariannya. Dengan mengenali dan memaknai simbolisme di balik setiap busana, kita turut merawat kekayaan budaya yang sarat makna ini.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut