Kesenian Tradisional Angklung Sered Khas Mangunreja Tasikmalaya Menolak Punah

"Dua kelompok pemain angklung beradu pundak, lengan, dan betis hingga ada salah satu kelompok yang kalah," ujar Udung.
Namun seni angklung sered yang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda itu mengalami pergeseran. Kini dimainkan oleh kaum perempuan.
"Sekarang dimainkan ibu-ibu dan gadis remaja membentuk beberapa kelompok seni angklung sered. Dalam momen-momen tertentu akan dipertunjukkan," ujar Udung.
Satu kelompok membentuk formasi berderet ke belakang saling memegang angklung. Orang paling depan berperan sebagai pemimpin kelompok.
Sambil bertarung, para pemain terus memainkan angklung diiringi musik dari dogdog, kendang, dan gong. satu kelompok dianggap kalah jika pegangan lepas dan bercerai-berai.
"Pertunjukan seni buhun (warisan leluhur) ini Semakin menarik setelah kaum perempuan tak mau ketinggalan memainkannya apalagi saat momen saling beradu fisik," tutur dia.
Editor: Agus Warsudi