Keren, Novel Vision Karya Mojang Garut Dipinang Penerbit Ternama, Berkisah Indra Keenam

GARUT, iNews.id - Dari Kabupaten Garut, kerap lahir generasi muda dengan segudang talenta. Kali ini prestasi membanggakan dari Cindy Frisca Jessica.
Mojang asal Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota itu menekuni dunia literasi kendati pendidikan serta bidang pekerjaannya berlatar dunia medis. Berkat kepiawaiannya dalam mengolah cerita, kini salah satu karya perempuan berusia 26 tahun itu telah dipinang oleh sebuah perusahaan penerbitan ternama.
Adalah Vision, judul novel fiksi remaja yang awal mula naskahnya hanya dititipkan kepada seorang teman untuk diikutsertakan pada acara Editor's Clinic. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Jakarta tahun 2019 silam.
"Ketika tahu ada pengumuman tentang acara itu di Jakarta, saya langsung menghubungi salah satu teman yang berdomisili di sana," ujar penulis yang memiliki nama pena Cindy Jessica itu pada iNews.id, Jumat (20/1/2023).
Beruntung, temannya kala itu bersedia dititipi naskah untuk dibawa ke acara tersebut. Dia berharap, naskahnya bisa direview editor, sehingga dia mengetahui bagaimana pandangan seorang editor profesional terhadap karyanya.
Tanpa diduga, tulisan yang mengisahkan seorang remaja yang memiliki sixth sense atau indera keenam itu mengundang ketertarikan salah satu editor.
"Saya sangat terkejut karena dari sana akhirnya ada tawaran untuk diterbitkan. Editor itu menyukai premis cerita Vision dan meminta saya untuk menyelesaikan naskahnya," kata Cindy Frisca Jessica.
Dalam kurun waktu tiga bulan, Cindy Frisca Jessica mampu merampungkan Vision yang sudah ditulisnya sejak tahun 2018. Dengan alurnya yang ringan, dia hanya melakukan sedikit riset mengenai indera keenam.
"Selebihnya saya hanya memikirkan plot dan menuliskannya. Saya juga memasukkan sedikit pengalaman pribadi. Contohnya ada di bab berjudul Mengadem dan Raden Inu Kertapati," tutur dia.
Namun, naskah Vision yang pernah terendap lama itu tidak lepas dari penyakit mandeg ide atau writers block. "Biasanya saya membaca atau menonton film supaya inspirasi datang kembali," katanya.
Lulusan SMK jurusan Kesehatan itu mulai terjun menulis sekitar pertengahan tahun 2014. Dia banyak membuat cerita pendek yang diambil dari peristiwa-peristiwa menarik di sekitarnya.
Namun, saat itu Cindy Frisca Jessica belum menyadari jika menulis adalah hobinya. Bahkan dia memutuskan berhenti menulis dan tidak berminat untuk membaca buku apapun.
"Sekitar setahun berikutnya, saya iseng mampir ke toko buku dan menjelajahi rak novel. Saat itu, saya memilih sebuah novel remaja. Ternyata, buku itu bisa saya selesaikan dalam sekali duduk. Dari sanalah saya sadar ternyata membaca itu mengasyikan," ucap perempuan yang menyukai karya-karya penulis Almira Bastari ini menceritakan.
Tidak memiliki banyak buku fiksi bukan menjadi penghalangnya untuk tidak membaca. Dia mencari tahu melalui Google mengenai cara mendapatkan bacaan gratis di internet.
Editor: Asep Supiandi