Kerek Ekonomi Warga, Tanaman Hias Desa BRILian Ini Tembus Pasar Luar Negeri
Kepala Seksi Pemerintah Desa Sasak Panjang, Endang Iskandar mengatakan, budi daya tanaman hias memberikan berkah bagi masyarakat karena mampu menjadi penopang ekonomi keluarga.
“Ya, banyak warga sini yang mendapat pnghasilan dari tanaman hias. Warga kami juga dipercaya membuat taman di perkantoran. Ada yang di kawasan Bandara Soetta dan Senayan, bahkan ada warga kami yang bekerja di Dubai (UEA) untuk membuat taman dan tanaman hiasnya dibawa langsung dari sini,” katanya.
Pengusaha tanaman hias, Romi mengatakan, jenis tanaman yang berada di lahannya antara lain Palem Jenggot dam pohon Pule.
Tanaman pelindung maupun tanaman hias itu ada yang dilakukan pembibitan sendiri seperti tanaman Lohansung. Namun ada juga tanaman yang diambil dari luar daerah antara lain dari Kediri, Bondowoso, dan Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Tanaman hias ini kita jual langsung maupun online. Kalau yang beli langsung ke sini biasanya warga sekitaran Bogor, Jakarta, dan Depok. Kalau online kita layani penjualan sampai Palembang, Kalimantan bahkan sampai Korea Selatan,” katanya.
Romi bersyukur budi daya tanaman hias masih bertahan meski dihantam wabah Covid-19. “Waktu Covid-19 memang memukul semua sektor usaha, termasuk tanaman hias. Waktu itu, tidak ada penjualan langsung karena tidak ada warga yang datang ke sini,” ucapnya.
Romi berharap budi daya tanaman hias di Desa Sasak Panjang terus berkembang. Terlebih, kondisi jalan desa sekarang sebagian besar sudah beraspal dan berbeton.
“Kita berterima kasih kepada kepala desa yang terus membangun jalan desa. Bagi pengusaha tanaman hias, infrastruktur jalan ini sangat penting untuk kelancaran arus transportasi pengangkutan tanaman hias,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki