get app
inews
Aa Text
Read Next : Kenapa Jawa Barat Menggunakan Bahasa Sunda? Ini Jawabannya

Kenapa di Jawa Barat Tidak Ada Candi, Karena Yakin kepada Sang Hyang Jati Tunggal

Senin, 31 Oktober 2022 - 08:47:00 WIB
Kenapa di Jawa Barat Tidak Ada Candi, Karena Yakin kepada Sang Hyang Jati Tunggal
Candi Cangkuang, Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut. (FOTO: Tripadvor)

Candi di Jawa Barat

Tak banyak candi yang ditemukan di Jawa Barat. Seperti diuraikan di atas, candi-candi yang ditemukan di Jawa Barat sudah dalam keadaan tidak utuh, rusak, bahkan hancur. Yang tersisa hanya material yang berserakan.

Berikut nama-nama candi yang ditemukan di Jawa Barat :

1. Candi Bojong Menje

Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung saat dilakukan penggalian tidak lama setelah ditemukan pada 2002. (FOTO: disparbud.jabarprov.go.id)
Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung saat dilakukan penggalian tidak lama setelah ditemukan pada 2002. (FOTO: disparbud.jabarprov.go.id)

Candi Bojong menje atau yang lebih dikenal di masyarakat sebagai Situs Rancaekek. Candi ini diduga peninggalan masyarakat Sunda masa pra-Islam di Jawa Barat. Candi tersebut terletak di kawasan industri, Dusun Bojongmenje, Kalurahan Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Situs tersebut ditemukan pada Agustus 2002 oleh seorang warga Dusun Bojongmenje, Desa Cangkuang. Warga tersebut menggali tanah dan menemukan sebuah rongga yang di sekelilingnya terdapat sebuah tumpukan batu. 

Penemuan itu lantas dilaporkan ke apparat desa hingga diteliti para arkeolog. Setelah melakukan penelitian, susunan batu itu sebagai bagian dari sebuah candi.

2. Candi Cangkuang

Candi Cangkuang, Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut. (FOTO: Tripadvor)
Candi Cangkuang, Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut. (FOTO: Tripadvor)

Candi Cangkuang adalah sebuah Candi Hindu di Kampung Pulo, Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Letak candi ini bersebelahan dengan makam bersejarah, Embah Dalem Arief Muhammad, pemuka agama Islam yang dipercaya oleh warga setempat sebagai leluhur penduduk Kampung Pulo, Desa Cangkuang.

Candi Cangkuang pertama kali ditemukan pada 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita berdasarkan dari laporan Vorderman dalam buku “Notulen Bataviaasch Genotschap” terbitan 1893.

Dalam buku itu, Vorderman memberi informasi mengenai sebuah arca yang rusak dan makam di bukit Kampung Pulo, Cangkuang, Leles. Makam dan arca Siwa yang dimaksud dalam buku itu memang diketemukan oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita. Sedangkan candi yang dimaksud sudah tidak ada. Karena itu, arkeologi merekonstruksi candi sehingga tampak seperti saat ini.

3. Candi Jiwa

Candi Jiwa di kompleks situs Batujaya, Karawang. (FOTO: ISTIMEWA)
Candi Jiwa di kompleks situs Batujaya, Karawang. (FOTO: ISTIMEWA)

Candi Jiwa berada di kompleks Situs Batujaya. Candi Jiwa memiliki struktur yang menunjukkan bentuk bunga padma atau teratai. Di bagian tengah candi terdapat sebuah denah yang dibuat dengan struktur melingkar seperti bekas stupa atau lapik patung Buddha

Di Candi Jiwa tidak ditemukan tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas bunga teratai tersebut. Seperti sebuah teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air. Bentuk candi ini unik dan belum pernah ditemukan di candi yang ada di Indonesia.

4. Kompleks Candi Batujaya

Kompleks Candi Batujaya adalah sisa-sisa peninggalan penganut Budha di Jawa Barat yang terletak di dua kecamatan, yaitu, Batujaya dan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Sekumpulan candi tersebar di beberapa titik di kompleks ini.

Situs kompleks percandian Batujaya pertama kali diteliti oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), saat Fakultas Ilmu Budaya UI pada 1984. Mereka meneliti berdasarkan laporan tentang penemuan benda-benda kuno oleh warga setempat di sekitar gundukan tanah di tengah-tengah sawah.

5. Candi Cibuaya

Situs Candi Cibuaya merupakan komplek bangunan candi di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Berdasarkan penemuan arca Wisnu dan lingga, para ahli berpendapat situs ini merupakan percandian Hindu pada masa lampau.

Arca Wisnu ditemukan oleh para ahli di Desa Cibuaya pada sekitar 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta 1977 (Wisnu 3). Ini merupakan awal dari ditemukannya Situs Candi Cibuaya oleh para arkeolog. 

8. Candi Blandongan

Candi Blandongan berada di dalam Situs kompleks percandian Batujaya. Candi ini terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. Pemugaran dilakukan Candi Blandongan 1999-2000 dan 2010. 

Di dalam Candi Blandongan ditemukan sebuah amulet dan materai (votive tablet). Amulet adalah salah satu atribut ada dalam  agama Buddha. Amulet biasanya oleh umat Buddha digunakan sebagai aktivitas ziarah.

9. Candi Tanggulun

Situs Batu Candi Tanggulun diperkirakan peninggalan penganut Hindu karena terdapat batu lumpang atau yoni. Candi Tanggulun berada di Kampung Talun, Desa Tanggulun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. 

Batuan ini berbentuk seperti bujur sangkar dengan ketinggian mencapai 50 cm dan lebar mencapai 40 cm. Pada bagian pinggir-pinggirnya batu candi terdapat sebuah sogatan yang teratur.

Sekarang candi tersebut berada di sebuah kompleks pemakaman umum. Masyarakat ada yang beranggapan bahwa batu ini merupakan bagian dari kaki sebuah candi.
 
10. Candi Serut

Situs Candi Serut merupakan peninggalan umat Buddha di Jawa Barat pada masa lampau. Candi ini terletak di Kampung Gunteng, Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Karawang. Candi Serut diduga peninggalan masyarat penganut agama Buddha di Jawa Barat.

11. Candi Tridharma

Candi Tridharma yang terletak di Kampung Gunung Putri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha pada masa lampau. Saat ditemukan, candi ini rusak. 

12. Candi Batu Kalde

Candi Batu Kalde juga disebut Candi Pananjung, terletak di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran. Di sekitar candi ditemukan balok-balok batu, baik yang masih terkubur di dalam tanah maupun berserakan di permukaan tanah.

Candi ini diduga peninggalan umat Hindu di Jawa Barat pada zaman lampau. Dalam sebuah catatan yang dituliskan pendeta Bujangga Manik dalan perjalanan pada abad ke-15 Masehi, sepulang dari Jawa Tengah dan Timur, disebutkan bahwa pendeta itu singgah di suatu desa bernama Pananjung.

Desa tersebut terletak di sebuah tanjung yang menjorok ke laut selatan. Tak menutup kemungkinan Bujangga Manik, sang pendeta agama Hindu tersebut, pernah berkunjung ke Candi Batu Kalde atau Candi Pananjung.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut