Kebaya Goes to UNESCO, Kenali Jenisnya dari Berbagai Daerah di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Kampanye Kebaya Goes yo UNESCO tengah gencar digaungkan beberapa waktu belakangan. Kampanye ini dilakukan guna mendorong diakuinya kebaya sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Banyak pihak dari berbagai kalangan telah mengikuti dan mendukung kampanye Kebaya Goes to UNESCO ini. Salah satunya artis tanah air, Dian Sastrowardoyo yang turut mendukung gerakan tersebut.
Melansir laman tradisikebaya.id, kebaya merupakan pakaian tradisional yang dipakai sebagai atasan. Kata kebaya berasal dari bahasa Arab, yakni Abaya yang berarti pakaian longgar atau jubah.
Kebaya sendiri diyakini berasal dari China, lalu menyebar ke Malaka, Sumatera, Jawa, Bali, serta Sulawesi. Di Nusantara, kebaya kerap dipadukan dengan sarung atau kain khas daerah masing-masing sebagai bawahan.
Kebaya umumnya terbuat dari kain tipis, mulai dari katun hingga brokat. Di Jawa, sebelum 1600, kebaya merupakan pakaian yang hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan di sana.
Mengutip p2k.unkris.ac.id, selama masa penjajahan Belanda di Jawa, para wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi.
Selama masa ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Saat ini, kebaya memiliki beragam model dan kerap dipadupadankan dengan penggunaan jenis kain yang beragam.
Busana ini sering digunakan oleh masyarakat dalam berbagai acara resmi.
Selain itu, kebaya juga memiliki berbagai jenis yang beragam.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah jenis-jenis kebaya di Nusantara yang perlu kamu ketahui:
Kebaya Jawa memiliki ciri khas kerah yang berbentuk V atau vertikal. Selain itu, kebaya jenis ini juga memiliki bahan yang tipis sehingga perlu memakai dalaman saat mengenakannya.
Kebaya Jawa ini dulunya hanya dipakai oleh wanita di kalangan keraton dan bangsawan saja. Namun seiring perkembangan zaman, kebaya Jawa mulai banyak dikenakan wanita dari berbagai kalangan.
Kebaya kutubaru menjadi salah satu jenis kebaya yang paling dikenal di tanah air. Kebaya ini berasal dari Jawa Tengah dan memiliki sejumlah perbedaan dengan kebaya asal Jawa lainnya.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kain yang menghubungkan lipatan kebaya di kanan dan kiri pada bagian dada.
Perbedaan kebaya Sunda dengan kebaya asal Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah pada motif di area leher.
Selain itu, kebaya Sunda umumnya menggunakan warna-warna cerah.
Kebaya Sunda biasa dipadukan dengan bawahan berupa kain jarik atau yang dalam bahasa Sunda disebut sinjang bundel.
Kebaya encim merupakan jenis kebaya yang menggabungkan unsur budaya Jawa dan Tionghoa, dimana kebaya ini dulunya menjadi pakaian khas wanita bangsawan Betawi.
Ciri khas kebaya encim adalah memiliki banyak bordiran di bagian kerah serta lengannya.
Selain itu, kebaya encim juga memiliki warna-warna yang cerah, seperti merah muda, kuning, hingga biru langit.
Editor: Komaruddin Bagja