Kasus Covid-19 Melonjak, PTM Sekolah di Garut Dihentikan dan Kegiatan Masyarakat Dibatasi
GARUT, iNews.id - Pascalibur lebaran, kasus positif Covid-19 di hampir semua kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini mengalami kenaikan atau melonjak. Menyikapi kasus itu, Pemkab Garut memutuskan menghentikan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang baru beberapa hari dilaksanakan.
Selain itu, Pemkab Garut juga membatasi kegiatan masyarakat dan memperketat penegakan aturan protokol kesehatan (prokes) dengan melakukan razia masker terhadap warga yang berada di tempat umum.
Bupati Garut Rudi Gunawan mengatakan, kegiatan PTM di sekolah terpaksa harus dihentikan lagi meski baru buka beberapa hari lalu, untuk menghindari hal yang tak diharapkan mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19.
"Siswa dan guru tak boleh melakukan pembelajaran tatap muka karena klaster baru di masyarakat sudah memprihatinkan," kata Bupati Garut yang merupakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut ini.
Rudi mengemukakan, penindakan terhadap masyarakat yang tak mematuhi prokes akan kembali dilakukan tim satgas Covid-19 karena saat ini disiplin prokes mengendur.
"Penindakan terhadap masyarakat yang tak mengenakan masker ini dilakukan sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19. Saat ini kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut meningkat pascalibur lebaran," ujar Rudi.
Dalam razia hari ini, tutur Bupati, tim satgas Covid-19 menindak puluhan masyarakat yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Bukan hanya itu, kegiatan perkantoran pun mulai dibatasi hanya 25 persen saja staf yang boleh bekerja di kantor, sisanya melakukan WFH (work from home) atau bekerja secara virtual di rumah," tutur Bupati.
Menurut Rudi, Pemkab Garut terus melakukan tresing. Hasilnya, ditemukan pasien positif yang sudah divaksin Covid. "Kami akan melakukan pengetatan kegiatan masyarakat selama 14 hari ke depan," ucap Rudi.
Editor: Agus Warsudi