get app
inews
Aa Text
Read Next : Bayi di Tasikmalaya Meninggal usai Dibuat Konten Foto Baby Newborn Tanpa Izin, Cek Faktanya

Kasus Bayi Meninggal usai Dibuat Konten Baby Newborn Tanpa Izin di Tasikmalaya, Keluarga Tuntut Keadilan

Selasa, 21 November 2023 - 13:59:00 WIB
Kasus Bayi Meninggal usai Dibuat Konten Baby Newborn Tanpa Izin di Tasikmalaya, Keluarga Tuntut Keadilan
Bayi yang meninggal (frame kiri) dan surat pengaduan keluarga korban ke Dinkes Kota Tasikmalaya. (FOTO: istimewa/tangkapan layar medsos)

TASIKMALAYA, iNews.id - Kasus bayi baru lahir dengan berat badan (BB) 1,5 kilogram (kg) di Kota Tasikmalaya, mengundang keprihatinan masyarakat. Keluarga korban menuntut keadilan atas kejadian ini.

Erlangga Surya Pamungkas, ayah bayi, mengirimkan surat pengaduan ke Dinas Kesehatan (Dinkes)) Kota Tasikmalaya. Dalam surat itu, Erlangga menguraikan secara detai kronologi kejadian dan menuntut keadilan.

"Karena pelayanan yang buruk, kelalaian bidan, dan diduga malapraktik maka dari itu saya ingin meminta keadilan dan pertanggung jawaban kepada pihak Klinik. Saya dan keluarga berharap Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sebagai lead yang berhubungan dengan kinerja bidan-bidan di Tasikmalaya, SOP pelayanan medis itu seperti apa, perawatan intensif kepada ibu dan bayi baru lahir itu harus bagaimana, bisa memberikan pelayanan yang terbaik dengan menindaklanjuti secara tegas kepada Klinik ALIFA Bantarsari Kota Tasikmalaya agar tidak ada lagi korban berikutnya seperti anak saya, terimakasih," kata Erlangga dalam surat pengaduan yang ditandatangani di atas materai tersebut.

Diketahui, kasus ini viral di media sosial (medsos) setelah peristiwa meninggalnya bayi baru lahir denga berat 1,5 kg itu diunggah ke media sosial (mesos) oleh akun @nadiaanastayasilvera di Instagram dan diunggah ulang oleh akun @folkshit di X pada Senin (20/11/2023).

Unggahan berisi foto dan narasi itu berkisah tentang seorang bayi baru lahir dengan berat 1,5 kg meninggal dunia setelah diduga dijadikan konten foto baby newborn tanpa izin oleh bidan klinik.

Nadia Anastasya Silvera, yang merupakan kakak kandung dari Erlangga atau uwak dari bayi itu mengatakan, hasil foto dan video bayi tersebut dijadikan sebagai konten dan ulasan klinik tanpa persetujuan keluarga. 

Nadian sangat kecewa dan menekankan bahwa seharusnya bayi prematur seperti itu dirawat di inkubator dan menerima perawatan intensif, bukan dijadikan objek untuk pembuatan konten.

“Bayi 1,5 KG kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang harus nya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten, Di mana hati nurani kalian?" tulis pemilik akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.

Dalam unggahan berikutnya, pemilik akun memperlihatkan bayi tersebut sudah berada di inkubator. Namun, Nadia menyayangkan bayi kecil itu diselimuti dengan kain tebal, yang seharusnya tidak diperbolehkan saat berada dalam inkubator.

Kejadian ini menimbulkan kecurigaan terkait kemungkinan tindakan malapraktik dari pihak klinik. Bayi dengan berat 1,5 kg seharusnya mendapatkan perawatan intensif sesuai standard, bukan dijadikan materi untuk konten dan ulasan.

“Bayi kecil suci tidak berdosa. Di inkubator, harusnya mah euy telanjang posisi bayi itu, matanya ditutup, ini malah di pakein baju 2 lapis dan di pakein pernel dan diselimutin. KALIAN SEKOLAH GA? Bayi 1,5KG harus nya di inkubator, dirawat dengan baik dan benar, di NICU, ini malah di jadikan konten dan review, bayi kecil 1,5 KG kalian mandikan! BIADAB gak ada otak !!!!!!!!!!!,” tulis pemilik akun @nadiaanastasyasilvera.

Nadia menyatakan, adik iparnya Nisa Armila (22), melahirkan anak pertama di klinik tersebut pada Senin (13/11/2023) malam. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan berat hanya 1,5 kg. Malam itu dimasukkan ke fasilitas inkubator.

Keesokan harinya, Selasa (14/11/2023), keluarga dibikin heran karena klinik mempersilakan ibu dan bayi pulang. "Kami sempat bertanya kenapa bayi dengan berat 1,5 kg sudah disuruh dibawa pulang. Jawaban bidan klinik karena kondisi bayi sehat," tutur Nadia.

Walau merasa heran dan khawatir, pihak keluarga akhirnya membawa pulang ibu dan bayi setelah membayar biaya persalinan sebesar Rp1 juta.

"Saat bayi dibawa pulang kondisinya sebenarnya mengkhawatirkan. Terlebih ASI tidak masuk, dan baru masuk susu formula saat berada di rumah. Itu pun hanya beberapa tetes," ucap dia.

Nadia menyatakan, pelayanan bidan dan perawat di klinik selama tahapan proses persalinan tergolong buruk. "Malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi bayi memburuk dan bahkan tidak ada respons. Kami segera membawanya ke klinik. Namun klinik ternyata tutup, padahal klaimnya klinik 24 jam," ujar Nadia.

Setelah digedor-gedor baru ada petugas yang membukakan pintu dan langsung memeriksa kondisi bayi. Petugas itu menyatakan bahwa bayi sudah meninggal dunia. "Setelah itu tak ada penanganan lebih lanjut. Mereka seolah tak peduli," tutur dia.

Mereka kemudian membawa bayi ke rumah sakit swasta terkenal. "Saat diperiksa ternyata memang sudah meninggal. Petugas rumah sakit heran karena bayi dengan kondisi seperti itu sudah disuruh dibawa pulang. Harusnya masih dalam perawatan intensif klinik," ucap Nadia.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut