Kampung Mati di Sukabumi, 3 Keluarga Bertahan Hidup di Rumah Retak dan Miring
"Iya takut, kalau siang masih di sini. Tapi, kalau malam ngontrak, kalau hujan deras ya pergi ke kontrakan, tapi kalau hujannya kecil ya di sini. Kami sudah sudah empat tahun semenjak bencana terjadi. Makanya, ingin cepat-cepat ada bantuan huntap dari pemerintah," ujar Omah berharap.
Sementara itu, warga lain, Abah Uyeh Hariadi (65) beralasan masih tetap memaksakan untuk tinggal di rumah yang sudah tidak layak huni tersebut. Karena lahan pertanian yang dimilikinya untuk menopang kehidupannya sehari-hari tidak jauh dari rumah.
"Pertama di sini, saya sudah empat tahun, dari 2019 abis pemilihan presiden sampai sekarang. Kata Ketua BPBD akan dibangunkan untuk huntap di lokasi Cimenteng, nah sampai sekarang belum terjadi huntapnya. Makanya, Abah memaksain diri diam di sini, karena Abah rumah gak bisa dikunci, terus pertanian di sini rusak semua," ujar Abah Uyeh.
Editor: Asep Supiandi