Kampanye di Cirebon, Emil Dengarkan Keluh Kesah Nelayan Desa Bondet
CIREBON, iNews.id – Ratusan nelayan di Kabupaten Cirebon berkeluh kesah kepada Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Keluhan disampaikan saat Kang Emil, sapaan akrabnya, berkampanye di Desa Bondet Karangreja, Kecamatan Suranenggala. Para nelayan berharap, jika cagub nomor urut satu itu memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, bisa mengatasi persoalan yang selama ini mereka alami.
Salah satu keluhan utama para nelayan yakni perbaikan infrastuktur jalan di desa tersebut yang rusak parah. Jalan desa sepanjang 1,5 kilometer itu kondisinya berlubang dan sempit, sehingga kendaraan dari dua arah harus saling bergantian saat akan melintas.
Selain masalah infrastruktur, persoalan muara dangkal juga menjadi bahan keluhkan para nelayan. Mereka berharap, pemerintah ke depannya bisa melakukan pengerukan muara. Karena kondisi pendangkalan itu telah menyebabkan banyak perahu nelayan yang rusak akibat tersandung batu dan lumpur. “Kami juga mengharapkan Pak Emil memudahkan proses pengurusan izin kapal yang sulit dan banyak birokrasinya,” kata seorang warga, Rustadi (44), di lokasi pelelangan ikan di desa tersebut.
Dia membeberkan, pengurusan izin kapal besar di atas 10 GT harus ke Pemerintah Provinsi (Pemprov), sedangkan di bawah 10 GT izinnya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Karena pengurusan izin yang susah, nelayan jadi enggan mengurus izin, namun dampaknya kapal nelayan kerap dikejar petugas saat operasi.
"Sebenarnya kami (nelayan) tidak rewel. Masalah urus izin diarahkan dan dipermudah, itu saja. Kami mau kok, asal jelas berapa harganya, jangan dipersulit. Mohon Kang Emil perhatikan masalah izin ini," ucap Edi, nelayan lainnya.
Saat blusukan di lokasi pelelangan itu, Kang Emil tampak berdialog dengan warga. Dalam perbincangan itu, dia menceritakan pengalaman curhatan seorang warga yang anaknya yang hilang di laut dan sudah berusaha mengurus asuransi ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, namun hasilnya nihil. "Kalau ada takdirnya, Insya Allah, soal izin dipermudah. Termasuk masalah permintaan asuransi nelayan," kata Kang Emil.
Menurut Kang Emil, masalah sungai yang dangkal, tanggul yang mau jebol, tambatan yang dangkal, pekerjaan buruh yang susah dan murah, adalah sekelumit permasalahan yang kompleks di kampung nelayan. "Upah hanya Rp1,5 juta per bulan, kan tidak cukup, kekurangannya dari mana? mereka dapatkan dari rentenir. Ini yang coba kami ubah dan bantu," ucapnya.
Dia menjelaskan, menjadi pemimpin harus memberikan solusi besar melindungi masyarakat yang tidak mampu. "Ketika pendapatan rendah, maka urusan pendidikan, sembako, kesehatan bisa disubsidi oleh negara, sehingga dengan uang terbatas mereka tetap bisa hidup layak," tuturnya.
Editor: Donald Karouw