Kampanye Akbar di Bandung, Ganjar Pranowo Bicara Nasib Petani dan Internet Gratis

BANDUNG, iNews.id - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri kampanye akbar yang dikemas Hajatan Rakyat di Lapangan Tegalelga, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Minggu (21/1/2024).
Dalam lawatan kampanye akbar pertamanya itu, Ganjar didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti dan Muhammad Zinedine Alam Ganjar memaparkan orasi kebangsaan di depan ribuan warga Jabar yang tumpah ruah.
Pada orasinya, Ganjar Pranowo --yang juga diusung oleh Partai Perindo itu, menyoroti nasib petani yang saat ini sedang kesulitan pupuk. Hal itu dikatakan Ganjar berdasarkan keluhan petani kepadanya saat kunjungan ke daerah-daerah.
“Yang berteriak kepada saya, Ganjar-Mahfud, pada tim ketika kami berkeliling Indonesia, ‘Pak Ganjar pupuknya susah, hasil panen kami dibayar murah, dan hari ini saya masuk pasar harga beras 14 ribu yang paling murah’,” kata Ganjar.
Ganjar pun menegaskan bahwa pangan harus dikendalikan oleh negara dan tidak boleh menjadi bahan liberal yang diperdagangkan. Terlebih sembilan bahan pokok.
Selanjutnya, Ganjar mengungkapkan bahwa dunia pertanian harus bisa maju di tangan anak-anak muda bangsa. Apalagi saat ini moderinasi pertanian sangat pesat perkembangannya.
“Saya berharap betul banyak anak muda anak muda yang terjun ke dunia pertanian, yang pintar dia hebat dia punya pikiran-pikiran untuk modernisasi pertanian kita,” kata Ganjar.
“Dan kita akan bantu mereka dengan teknologi informasi. Kita lakukan digitalisasi sampe kemudian pertanian kita maju dan itu yang kita libatkan anak muda,” sambungnya.
Ganjar bersama cawapresnya, Mahfud MD, akan mensupport pengembangan anak muda lewat program unggulan internet gratis. Dengan fasilitas tersebut, diharapkan anak muda semakin kreatif dan inovatif, terutama di bidang agraria.
“Mereka bisa ciptakan lebih banyak pekerjaan dan itulah komitmen kami, jadi orang-orang yg berpikir bahwa fasilitas internetnya cepat, fasilitas internetnya merata, mereka adalah orang-orang yang siap dengan kecerdasannya,” kata Ganjar.
Editor: Kastolani Marzuki