Kalah Bersaing Harga, Peternak Ayam Petelur di Garut Menjerit
GARUT, iNews.id - Peternak ayam petelur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjerit karena kalah bersaing dengan telur dari Jawa Timur. Harga telur dari Jawa Timur lebih murah dibanding telur lokal.
Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Garut (PPAPG) Hendra Permana mengatakan, harga telur dari Jawa Timur dijual sekitar Rp17.000 per kilogram. Harga itu tentu sangat menguntungkan bagi pedagang. Sedangkan harga telur lokal Rp20.000 per kg.
"Harga Rp17.000 itu sudah sampai ke pedagang. Sedangkan telur lokal kami jual Rp20.000 per kilo," kata Hendra ditemui di kandang ayam miliknya di Kampung Haurkuning, Desa Hegarsari, Kecamatan Kadungora, Kamis (4/2/2021).
Dengan perbedaan harga itu, ujar Hendra, peternak ayam petelur merugi karena tak bisa bersaing. Akibatnya pesanan telur lokal sepi karena sudah diserbu telur dari Jawa Timur. "Sebenarnya serbuan telur dari Jawa ini sudah cukup sering. Cuma sekarang harganya jadi ngebanting harga telur lokal," ujarnya.
Hendra menuturkan, para pedagang di pasar menginginkan harga telur lokal bisa sama dengan telur dari Jawa Timur. Namun hal itu tak bisa dilakukan karena tak akan menutup ongkos produksi.
"Apalagi sekarang harga pakan ayam naik. Dari Rp300.000 per 50 kilogram jadi Rp315.000. Jadi sulit buat kami jual telur kurang dari Rp20.000 per kilogram," tutur Hendra.
Editor: Agus Warsudi