Kades Ciririp Makmurkan Masjid dengan KJA Beromzet Puluhan Juta Rupiah

PURWAKARTA, iNews.id - Masih ingat kepala desa (kades) yang memiliki rumah bak istana di Purwakarta? Ya, dialah Kades Ciririp, Kecamatan Sukasari H Mahdum. Selain menjadi sultan di daerah terpencil, dia pun mampu menyulap masjid kampung dengan kas puluhan juta rupiah melalui usaha keramba jaring apung (KJA).

Usahanya yang dirintis selama belasan tahun lalu menjadi perjalanan cukup panjang hingga sesukses sekarang. Rumah megah seperti istana, mobil mewah yang dia punya tentu tidak didapat sim salabim. Jatuh bangun usaha budi daya ikan air tawar di perairan Waduk Jatiluhur ini kerap dihadapinya. Namun dia tidak pantang menyerah untuk terus mengembangkan usahanya.

Baca Juga

Panen Raya, Harga Bawang dan Cabai Rawit Anjlok di Pasar Induk Cikopo Purwakarta

"Pesatnya sih enam tahun lalu, dan usaha ini saya rintis jauh sebelum menjadi kades," ujar H Mahdum.

Setelah belasan tahun merintis usaha, H Mahdum, baru mengalami perkembangan pesat sejak enam tahun lalu. Salutnya lagi, kesuksesan yang didapat ternyata berimbas pula pada perekonomian warga sekitar. Banyak warga sekitar dia berdayakan dalam usaha yang digelutinya itu.

Baca Juga

Terkena Ganjil Genap, Sosiolog Imam Prasodjo Diputar Balik di GT Jatiluhur Purwakarta 

Tidak lupa, masjid kampung pun dibenahi agar lebih mandiri serta memberikan kenyamanan bagi para jemaahnya. Mungkin bisa dihitung jari, DKM yang memiliki usaha sendiri untuk membiayai operasional masjid, salah satunya di Desa Ciririp ini. 

DKM masjid di kampung tersebut memiliki usaha keramba jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, dengan sekali panen dapat menghasilkan antara Rp25 juta-hingga Rp70 juta. Dengan pengelolaan yang baik, hasil panen itu digunakan untuk renovasi hingga membiayai semua kebutuhan operasional tanpa bergantung ke orang lain. 

Baca Juga

Debit Sungai Turun Drastis, Krisis Air Bersih Ancam Kota Bandung

Wakil Komisi IV DPR yang juga mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berkesempatan menyambangi kades itu termasuk melihat secara langsung usaha budi daya ikan KJA di Waduk Jatiluhur. Benar saja, sejumlah KJA dimilikinya dengan kapasitas ikan 1 ton untuk sekali panen pada setiap keramba. 

Dia tidak menjelaskan berapa jumlah KJA yang dimilikinya, hanya saja kebutuhan pakan rata-rata 100 karung per hari dengan harga Rp450.000/karung. Tentu sudah bisa dihitung berapa uang yang dikeluarkannya untuk pemenuhan pakan untuk sekali panen selama kurang dari tiga bulan.   

Omzet yang dia dapat dari panen harian sebanyak 15 ton sebesar Rp30 juta per hari. Jika dikurangi biaya operasional mampu mengantong Rp25juta per hari.

"Ini stok pakan yang ada. Hari ini juga habis. Ya kalau dirata-ratakan setiap hari bisa habis 100 karung," H Mahdum kepada Dedi yang melihat langsung gudangnya.  

Dedi pun merasa takjub dengan kerja keras kades dalam membangun usahanya di kampung. Bahkan usahanya itu melahirkan keberkahan bagi warga sekitar. Terlebih dengan adanya masjid mandiri dengan kas yang bisa mencapai puluhan juta rupiah dari hasil budi daya ikan di KJA. 

"Keramba ini untuk penduduk lokal. Maka keseimbangan harus dijaga antara jumlah keramba dengan luas perairan agar kulaitas airnya bisa lebih baik. Jika air terjaga maka ikannya pun enak tidak bermasalah," kata Dedi.

Pengakuan Kades Ciririp seperti itu langsung ditayangkan di akun Kang Dedi Mulyadi Channel dan mengundang banyak komentar netizen. Mereka pun merasa cukup terinpisrasi dengan kerja keras kades dalam memajukan ekonomi warganya.
     

Editor: Asep Supiandi