Jadi Pemberhentian Kereta Cepat, Stasiun Padalarang Ditata sebagai Sentra Bisnis
BANDUNG BARAT, iNews.id - Kawasan di sekitar Stasiun Padalarang akan ditata menjadi sentra bisnis dengan ditunjang akses transportasi terintegrasi. Penataan ini dilakukan untuk mendukung pembangunan stasiun atau transit oriented development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang yang merupakan pintu gerbang ke Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut.
Asisten Daerah 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemda KBB Maman Sulaeman mengatakan, ke depan, Padalarang akan menjadi kawasan metropolis di KBB. Kehadiran stasiun KCJB menjadi salah satu yang mendongkrak hal tersebut, sehingga akan berimbas kepada sektor ekonomi dan bisnis di masyarakat.
"Konsep pengembangan kawasan Stasiun Padalarang terus dimatangkan. Nanti diprediksi akan ada pergerakan orang sekitar 20.000 per hari yang keluar dan masuk lewat Padalarang," kata Maman, Kamis (19/8/2021).
Maman menyatakan, rapat pembahasan soal penataan kawasan Padalarang terus dilakukan dengan PT KCIC, PT KAI, dan Pemprov Jabar. Sehingga konsep konektivitas dan aksesibikitas pengembangan Stasiun Padalarang bisa searah antara pihak KCIC, pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
Selain di sekitar stasiun, lanjut dia, jalan yang terkoneksi ke kawasan tersebut juga akan diperlebar. Seperti di depan stasiun, Jalan Gedong Lima, Simpang Panaris, dan Jalan Underpass Padalarang ke Cisarua, akan memiliki lebar daerah milik jalan atau Right of Way (ROW) sekitar 15 meter.
"Hal itu untuk menghindari penumpukan kendaraan (kemacetan) di sekitar stasiun. Jalan menuju kantor Pemda KBB yang merupakan jalan provinsi juga akan diperlebar, dan dinas PUTR sudah diinstruksikan untuk menghitung biaya pembebasan lahannya," ujarnya.
Menurut Maman, akses jalan tersebut juga sebagai daya dukung wisatawan dari Jakarta pengguna kereta cepat yang hendak ke kawasan Lembang. Sementara di kawasan Jalan Gedong Lima akan dibangun Terminal Tipe C. Sehinga semua sarana transportasi tersedia, karena akses Tol Cipularang dan kereta lokal Bandung Raya juga tersedia.
"Sebenarnya rencana pelebaran jalan dari Panaris hingga Cisarua sudah lama direncanakan. Bahkan box culvert (terowongan) jalan Tol Cipularang yang melintang di Kampung Ciloa, Mekarsari, Ngamprah, sudah disiapkan untuk dua jalur, hanya yang digunakan baru satu," tutur Maman.
Berdasarkan catatan MNC Portal Indonesia, pada 2014 Pemda KBB sudah menghitung anggaran pembebasan lahan dari pertigaan underpass Jalan Panaris Padalarang hingga pintu gerbang kompleks pemda. Berdasarkan kalkulasi saat itu dengan panjang jalan sekitar 2 kilometer (km) butuh biaya sekitar Rp40 miliar.
Namun, dengan kalkulasi saat ini, yakni harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah di sekitar Kompleks Pemda KBB yang terus naik dan banyaknya permukiman penduduk di kawasan tersebut, estimasi kebutuhan biayanya membengkak sekitar Rp150 miliar. Padahal jika lahan sudah dibebaskan, Pemprov Jabar siap melakukan pelebaran jalannya.
Editor: Agus Warsudi