Jabar Pecahkan Rekor Muri Dunia di Peringatan Hari Anak dan Hari Kebaya Nasional 2025
Total peserta yang mendaftar mencapai 12.000 orang. Mereka bermain permainan tradisional seperti Oray-orayan, Ucing-Ucingan, Kakapalan, Perepet Jengkol, dan Cingciripit, baik secara langsung maupun daring.
“Berbagai acara dan lomba, semua berupaya mendapatkan Piala Gubernur dan hadiah jutaan rupiah,” ucap Ketua APSAI Jabar, Dewi Kulsum.
Acara dimeriahkan oleh angklung dari Angklung Indonesia Raya, tari Jaipongan, nyanyian, serta pemberian alat main kletok-kletok oleh Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP, Toto Purbiyanto.
“Kami ingin anak-anak lebih aware terhadap kaulinan tradisional, dan juga mencintai budaya termasuk busana kebaya... yang bisa dipakai secara kasual,” kata Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan, untuk pertama kalinya, HAN dilaksanakan secara serentak di seluruh sekolah, tidak lagi terpusat di satu lokasi.
“Rekor dunia ini bukan hanya pencapaian angka, tetapi juga gerakan untuk melestarikan budaya di kalangan generasi muda,” tutup Sisca Rumondor.
Hadir di acara tersebut Bapak Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengatakan, peringatan hari Anak Nasional tersebut di laksanakan dari pagi hingga siang hari. Ia menyoroti perubahan interaksi anak-anak di era digital yang dinilainya perlu mendapat perhatian lebih dari orang tua dan para pendidik.
Acara tersebut turut di hadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan ke awak media bahwa untuk pertama kalinya, HAN dilaksanakan secara serentak di seluruh sekolah, tidak lagi terpusat di satu lokasi.
Editor: Kurnia Illahi