Ini Pembelaan Ridwan Kamil soal 25 Relawan Uji Klinis Vaksin Positif Covid-19
Kang Emil menuturkan, sebagai relawan uji klinis vaksin Sinovac, dirinya menerima suntikan pertama pada 25 Agustus 2020 dan suntikan kedua pada 14 September 2020.
"Dari September ke Desember itu terjadi proses antibodi. Mungkin saja kenanya sebelum H-30. Karena antibodinya belum maksimal, maka dia kena," tutur Kang Emil.
Karena itu, kata Gubernur Jawa Barat, menekankan bahwa kabar 25 relawan uji klinis vaksin Sinovac terpapar Covid-19 harus dikaji lebih dalam.
"Jadi cerita itu (relawan uji klinis positi Covid-19) harus dibedah dan jangan digeneralisir sebagai seolah gagal atau bagaimana, harus satu persatu. Lain halnya kalau sudah dinyatakan di bulan ketiga seperti katanya antibodi saya ini sudah 99 persen dan kena Covid, maka itu jadi pertanyaan yang valid," kata Gubernur.
Namun, Kang Emil mengemukakan, relawan masih dimungkinkan terpapar Covid-19 sebelum 30 hari setelah penyuntikan kedua karena pembentukan antibodi sedang berproses. Apalagi, jika relawan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).
"Suntikan pertama itu pengkondisian tubuh, kemudian suntikan kedua itu merangsang munculnya antibodi. Antibodi kan dari 0 persen, bisa kenanya lagi 30 persen atau 25 persen, tapi kalau sudah 90 persen, teorinya kabarnya tidak," ujarnya.
Editor: Agus Warsudi